Bergejolak, Turki-Yunani Memanas, Rakyat Prancis Disebut Harus Bayar Harga 'Penguasa Tak Kompeten'

- 31 Agustus 2020, 11:02 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /Time
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. /Time /

LINGKAR KEDIRI- Dalam beberapa bulan terakhir, ketegangan antara Turki dan Yunani dengan cepat meningkat.

Hal tersebut berawal saat Ankara mengumumkan kelanjutan survei ekstraksi bahan bakar fosil di perairan Mediterania timur yang disengketakan.

Upayanya untuk menemukan sumber daya energi di kawasan itu ditentang keras oleh Athena, dengan banyak negara UE juga mengutuk tindakan Turki di bidang tersebut.

Baca Juga: Cerdas Menggunakan Smartphone, Hindari Pemakain Berikut Ini

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah memperingatkan Athena dan Paris agar tidak mencoba menghentikan Turki dari melanjutkan kegiatan survei seismiknya untuk menemukan dan mengidentifikasi sumber minyak dan gas di Mediterania timur, menekankan bahwa Ankara "bertekad untuk membayar berapa pun harga" untuk membela negaranya.

Erdogan menuduh bahwa rakyat Yunani dan Prancis tidak siap membayar harga yang mahal atas tindakan pemerintah mereka.

Baca Juga: Donny van de Beek Selangkah Lagi Jadi Punggawa Manchester United

 

"Pertanyaan sebenarnya adalah: dapatkah mereka, yang menghadapi kita di Mediterania, dan tetangganya melakukan pengorbanan yang sama? Apakah orang-orang Yunani menerima apa yang mungkin mereka hadapi karena penguasa mereka yang ambisius dan tidak kompeten? Apakah rakyat Prancis tahu harga yang mereka keluarkan? akan membayar penguasa yang tidak kompeten dan tidak kompeten?" ujar Erdogan dilansir Sputniknews Senin 31 Agustus 2020.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x