Network
LINGKAR KEDIRI - Demonstrasi besar-besaran di Thailand menentang penumpasan terhadap demonstrasi negaranya selama lebih dari 3 bulan. Ribuan orang memadati Kota Bangkok pada hari Sabtu, 17 Oktober 2020.
Pemerintah Thailand melarang pertemuan lebih dari lima orang pada Kamis, 15 Oktober 2020 kemarin dalam menghadapi peningkatan demonstrasi selama tiga bulan yang ditujukan kepada pemerintahan monarki negaranya yang kuat, khususnya Raja Maha Vajiralongkorn serta Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.
Pertama kalinya, polisi menggunakan meriam air (watercannon) kepada ribuan demonstran di pusat kota Bangkok pada Jumat, 15 Oktober 2020.
Baca Juga: Link Live Streaming Newcastle vs Manchester United di MOLA TV, MU Membuka Peluang Debut Alex Telles
Baca Juga: Cara Cek Daftar Kartu Prakerja ke Disdukcapil
Pada Sabtu kemarin, aksi unjuk rasa semakin bergejolak, para demonstran berkumpul di sejumlah titik berbeda di seluruh kota pada Sabtu, pukul 16.00 waktu setempat.
Para demonstran menggunakan baju hitam. Protes juga dilaporkan dari sejumlah bagian lain kota tersebut saat polisi mengatakan layanan-layanan kereta berhenti di banyak bagian di pusat Bangkok untuk menggagalkan demonstrasi.
APA YANG MELATARBELAKANGI DEMO?
Protes anti-pemerintah muncul tahun lalu setelah pengadilan melarang partai paling vokal yang menentang pemerintah mantan pemimpin junta Prayuth Chan-ocha.
