Tindakan 'Menghina Islam' Presiden Prancis Menuai Kecaman, Warganya Jadi Korban

- 29 Oktober 2020, 07:24 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.*
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.* /France24/

Lingkar Kediri - Presiden Prancis, Emmanuel Macron secara terang-terangan menyulut api kemarahan para penganut agama Islam.

Kartun provokatif yang menghina Islam dan menggambarkaan wajah Nabi Muhammad oleh media Prancis adalah dorongan dari Macron.

Lagi, Presiden berusia 24 tahun tersebut dengan tegas tidak mau menghapusnya.Berangkat dari pernyataan tersebut, semakin banyak negara-negara Arab yang mengecam tindakan Macron.

Baca Juga: Ramalan Asmara 12 Zodiak, Kamis 29 Oktober 2020: Aries Rasakan Kepedihan Cemburu, Leo Suka Menggoda

Dilansir dari dailymail, awal terjadinya penghinaan tersebut adalah, bentuk kepedulian Macron terhadap Samuel Paty.

Paty adalah seorang guru yang dipenggal kepalanya karena menunjukkan karikatur Nabi Muhammad di kelasnya.

Karena tindakan tersebut, Paty dipenggal oleh seorang remaja berusia 18 tahun. Dari kasus tersebut, Macron akhirnya membela sang korban dengan menunjukkan kartun provokatif di media.

Baca Juga: Terbaru! Harga Emas Antam, Antam Retro, Antam Batik dan Emas UBS Hari Ini Kamis, 29 Oktober 2020

Namun, karena bentuk pembelaan tersebut, akhirnya Macron dikecam oleh banyak negara Islam di dunia.

Kasus tersebut akhirnya menyebar luas ke berbagai negara dan mengundang kebencian banyak masyarakat terhadap pernyataan tersebut dan segala hal tentang Prancis.

Dilansir dari dailymail, Puluhan ribu demonstran di Bangladesh turun ke jalan-jalan untuk menunjukkan kemarahan mereka terhadap Macron pada Selasa 27 Oktober 2020.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Siang Hari Wilayah Jawa Timur Kamis, 29 Oktober 2020, Waspadai Cuaca Ektsrem!

Para Demonstran mencap Macron sebagai pemuja setan karena dengan bangga menghina Islam melalui kartun provokatif yang diprakarsainya.

Mereka juga menyerukan untuk memboikot produk yang diimpor dari Prancis, termasuk make up. Hal yang sama dilakukan oleh Kuwait, Qatar, Yordania, dan Palestina.

Sebelumnya, demo juga terjadi di negara-negara lain seperti Paksitan, Irak, dan Turki pada Senin 26 Oktober 2020.

Baca Juga: Link Live Streaming Liga Champions Manchester United vs RB Leipzig, Siaran Langsung Pukul 03.00 WIB

Di Iran, massa yang berdemo pada Selasa memanggil duta besar Prancis untuk Iran dan menyatakan bahwa kedutaan tidak bijaksana.

Di Arab Saudi, pemerintahnya mengeluarkan pernyataan bahwa mereka mengeca kartun provokatif tersebut.

Karena reaksi keras tersebut, pemerintah Prancis memperingatkan warganya yang tengah diluar negeri untuk berhati-hati. Ditakutkan, mereka akan jadi sasaran amukan massa.

Baca Juga: Link Live Streaming Gratis Liga Champions Juventus vs Barcelona, Siaran Langsung Via SCTV dan Vidio

Hal yang sama juga dilakukan oleh pemerintahan Turki yang presidennya adalah salah satu pengkritik utama presiden Prancis.

Presiden Turki, Erdogan meminta warga Prancis yang ada dinegaranya untuk menjauhi segala kerumunan dan berhati-hati.

Ditakutkannya, karena tindakan pemerintah Prancis tersebut menyebabkan warga Prancis yang tidak tahu apa-apa, ikut menjadi korban.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah