Karena kesedihan Rasulullah saw yang sangat mendalam, maka tahun wafatnya Khadijah istri Rasulullah saw dan pamannya Abu Thalib disebut dengan tahun Umul Huzn atau tahun kesedihan.
Ketika Nabi Muhammad saw dalam keadaan berduka, kaum Kafir Quraisy makin menghalangi dan memusuhi beliau. Mereka beranggapan bahwa Rasulullah saw tidak lagi mempunyai pelindung apabila disakiti dan dianiaya oleh kaum kafir Quraisy.
Setiap hari, siang malam, beliau tidak ada henti-hentinya menerima celaan, cercaan, penghinaan, dan perbuatan yang menyakitkan dari kaum Kafir Quraisy.
Akhirnya Nabi Muhammad saw memutuskan hijrah ke Thaif. Beliau berharap dapat hidup tenang dan damai untuk menyebarkan agama Islam.
Hal ini berdasarkan pemikiran beliau bahwa di Thaif ada saudara-saudara Rasulullah saw yang menjadi pimpinan di Thaif yang nantinya akan melindunginya.***