Inilah Latar Belakang Nabi Muhammad Isra’ Mi’raj, Apa Alasannya?

- 12 Maret 2021, 20:30 WIB
Ilustrasi Isra Mi'raj
Ilustrasi Isra Mi'raj /Pexels

LINGKAR KEDIRI – Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa yang sulit dijangkau oleh akal pikiran manusia. Melalui peristiwa Isra’ Mi’raj Allah swt ingin memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya kepada Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw pada waktu itu mengalami kesedihan karena orang yang dicintainya meninggal dunia. Kaum Kafir Quraisy juga tidak henti-hentinya menghalangi dakwahnya dalam menyiarkan agama Islam.

Peristiwa Isra’ Mi’raj dilatarbelakangi oleh semakin meningkatnya hambatan dan gangguan yang dialami Nabi Muhammad saw dalam mendakwahkan agama Islam di kota Mekah.

Baca Juga: Kisah Isra’ Nabi Muhammad, Mulai Pembelahan Dada Rasulullah Hingga Tiba di Masjidil Aqsa

Kaum Kafir Quraisy semakin bertambah ancamannya kepada Nabi Muhammad saw, padahal saat itu Istri dan paman beliau, yaitu Khadijah dan Abu Thalib baru saja meninggal dunia.

Kaum Kafir Quraisy berpikir bahwa dengan wafatnya dua orang yang dicintai itu, maka tidak ada lagi perlindungan dan pembelaan terhadap Nabi Muhammad saw dalam menyebarkan agama Islam.

Demikian juga ketika Nabi Muhammad saw menyebarkan dakwah Islam di Kota Thaif, Kaum Kafir Quraisy menghasut pemimpin dan masyarakat Thaif untuk mengusir beliau dari Kota Thaif.

Baca Juga: Kisah Mi’raj Nabi Muhammad dari Masjidil Aqsa ke Langit Ketujuh dan Sidratul Muntaha

Perlakuan penduduk Thaif terhadap Rasulullah saw sangatlah kejam. Mereka mengolok-olok dan melempari batu untuk mengusirnya kembali ke Mekah.

Atas jaminan perlindungan Mut’im bin Adi, akhirnya Nabi Muhammad saw kembali ke Mekah meneruskan dakwahnya.

Setelah Rasulullah saw diusir dari Thaif, maka semakin meningkat lagi ancaman dan rintangan dari Kaum Kafir Quraisy di kota Mekah.

Baca Juga: Kejadian Selama Nabi Muhammad Isra’ Mi’raj, Mulai Wajah Malaikat Penjaga Neraka Hingga Siksaan Para Pezina

Nabi Muhammad saw merasakan kesusahan dan kepedihan. Setelah di tinggal dua orang yang dicintainya, dakwahnya menyebarkan agama Islam selalu tiada henti dihalangi oleh kaum Kafir Quraisy.

Allah swt Maha Mengetahui apa yang dirasakan oleh hambanya. Nabi Muhammad saw yang sedang merasakan kesedihan dan kesusahan akan dihibur dengan melakukan perjalan Isra’ Mi’raj.

Perjalanannya yaitu perjalanan di malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa lalu naik ke langit sampai Sidratul Muntaha.

Baca Juga: Tanggapan Masyarakat Mekah Terhadap Isra’ Mi’raj, Begini Respon Mereka

Dan Allah swt juga akan memperlihatkan tanda-tanda kebesaran-Nya secara langsung kepada Nabi Muhammad swt melalui peristiwa Isra’ Mi’raj.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Sejarah Peradaban Islam


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah