Network
LINGKAR KEDIRI – Surga adalah tempat mulia yang dijanjikan oleh Allah SWT bagi makhluknya yang taat menjalankan perintahNya selama hidup di dunia.
Surga juga merupakan salah satu tempat yang diidamkan manusia baik pria maupun wanita.
Namun, bagi para wanita telah menikah, berbakti kepada suami adalah jalan untuk mendapatkan surga.
Apabila seorang istri melaksanakan perintah suami dengan baik, maka Insyaallah Allah SWT akan menjaminnya untuk masuk surga dari pintu mana saja yang ia suka.
Baca Juga: Jika Anda Menyimpan Sayur Ini di Kulkas, Buang Sekarang, Sebabkan Keracunan Hingga Gagal Ginjal
Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari kanal YouTube Jamaah Nurul Qolbi pada 29 Januari 2022.
Rasulullah SAW bersabda:
“Perhatikan posisimu terhadapnya. Sesungguhnya, yang menentukan surga dan nerakamu terdapat pada (sikapmu terhadap) suamimu,” (HR. Ahmad No 18233).
Suami merupakan tolak ukur dimana posisi sang istri di akhirat nanti. Oleh karena itu tidak dianjurkan seorang istri menolak perintah suaminya selagi perintah tersebut masih baik dan mampu untuk dikerjakan.
Rasulullah SAW bersabda:
“Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta betul-betul menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina) dan benar-benar taat pada suaminya, maka dikatakan pada wanita yang memiliki sifat mulia ini, “masuklah dalam surga melalui pintu mana saja yang engkau suka” (HR. Ahmad dan Ibnu Hibban).
Suami juga menjadi inti pokok kesuksesan seorang istri.
Dalam hal ini suami memiliki perang penting dalam kehidupan berumah tangga seperti peran mendidik dan memberikan contoh yang baik bagi istri dan keluarganya.
Namun, meski memiliki kedudukan penting dan dihormati, sumai juga tidak boleh semena-mena tehadap istri.
Baca Juga: Jika Anda Sering Konsumsi Minuman Ini, Waspada Penyakit Kronis, Hipertensi Hingga Kematian
Jika sang istri mencintai suaminya dengan tulus, maka rasa berbakti dan ketaatan pada suami akan mengikuti dengan sendirinya.
Hindari untuk munculnya suatu kesalahan atau kebencian terhadap sikap atau perilaku suami di masa lalu.
Ciri terkahir wanita ahli surga adalah ringan dalam meminta maaf.
Hilangkan rasa gengsi atau malu dalam diri untuk meminta maaf demi keharmonisan rumah tangga.***
