Misteri Kasus Subang, di Malam Pembunuhan, Pelaku Diduga Memperlihatkan Tuti yang Kesakitan kepada Amel

LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu hingga saat ini masih belum terungkap siapa pelakunya.

Sampai saat ini penyidik kepolisian Polda Jawa Barat belum juga menemukan siapa pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang.

Seperti diketahui bahwa pembunuhan di Subang ini terjadi pada 18 Agustus 2021.

Baca Juga: Sempat Dijodoh-jodohkan dengan Tao Tsuchiya, Kento Yamazaki Diisukan Pacaran dengan Suzu Hirose

Kini kasus Subang telah berjalan sepuluh bulan namun belum juga ditemukan jejak kuat yang dapat memberatkan pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Walau demikian, masyarakat terus menanti pihak kepolisian Polda Jawa Barat merilis nama pelaku dan juga motif pembunuhan di Jalancagak Subang.

Dilansir dari kanal YouTube Fredy Sudaryanto, analis ini menduga bahwa Amel membiarkan Tuti disakiti oleh pelaku yang psikopat.

Hal tersebut dikatakan oleh Fredy Sudaryanto lantaran pada pernyataan yang disampikan oleh ahli forensik dr. Sumy Hastri mengatakan bahwa dia menduga pelaku merupakan psikopat.

Baca Juga: Dituduh Melakukan Pemerkosaan, Cristiano Ronaldo Meminta Kathryn Mayorga Membayar Rp8,9 Miliar Secepatnya

Menuruut dr. Sumy Hastry, Tuti mengalami luka yang sangat banyak dibandingkan dengan Amel.

Dari hal tersebut, dr. Sumy Hastry menduga bahwa pelaku sangat benci Tuti.

Sementara itu, Fredy Sudaryanto juga menyampaikan pendaptanya tentang apa yang sudah disampikan oleh dokter forensik dari Mabes Polri itu.

Menurut Fredy Sudaryanto, dalam kasus Subang ini jarak kematian Tuti dan Amel memiliki selang wanktu yang cukup panjang.

Dari situ, Fredy Sudaryanto mengatakan bahwa menurutnya pelaku sengaja memperlihatkan Tuti yang tengah disakiti kepada Amel.

Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 3 Juli 2022: Ketahui Rahasia Ini, Reyna Malah Terlihat Sangat Bahagia

Hal tersebut dikatakan oleh Fredy Sudaryanto lantaran, pelaku diduga memiliki gangguan kejiwaan yang yakni psikopat, seperti yang sudah dikatakan oleh dr. Sumy Hastry.

“Pelaku memang sengaja, pada saat ini almarhumah Amalia dibuat untuk melihat keadaan Ibu Tuti yang sudah sakit dan tidak berdaya,” kata Fredy Sudaryanto.

“Itu dilakukan oleh pelaku dan dipertontonkan oleh Amalia,” tambahnya.

Pada kondisi itu, disebutkan oleh Fredy Sudaryanto bahwa Amalia dalam kendali pelaku dan tidak bisa melakukan apa-apa saat melihat ibunya, Tuti Suhartini disiksa oleh pelaku.***