LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan di Jalancagak Subang sampai saat ini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.
Pasalnya, sampai saat ini pihak kepolisian belum juga menemukan jejak pelaku dalam tragedi di Subang ini.
Baca Juga: Pemkab Tulungagung Alokasikan Dana Bantuan Sosial Bagi Rakyat Miskin
Seperti diketahui, pembunuhan di Subang ini telah menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Kedua korban merupakan ibu da nana sekaligus pengurus di Yayasan Bina Prestasi Nasional.
Yayasan tersebut diketahui merupakan milik Yosef, suami dan ayah korban pembunuhan di Subang.
Baca Juga: Teka-teki Kasus Penembakan Brigadir J, Presiden Jokowi Sampai Buat Statmen Tegas
Sampai saat ini penyidik masih mendalami kasus yang sudah berjalan 11 Bulan ini untuk segera mengungkap siapa sosok pelaku dibalik meninggalnya Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Dilansir dari kanal YouTube Koin Seribu 77, seorang saksi pria bernama Dedi mengungkap terkait peran Danu di yayasan.
Dedi ini sempat mengaku bahwa dirinya pernah bekerja di sekolah Yayasan Bina Prestasi Nasional menjabat sebagai bendahara.
Namun, setelah beberapa Bulan Tuti dan Amel tewas, dia mengaku dikeluarkan dari sekolah yayasan tersebut tanpa ada alasan yang jeals dari pihak yayasan.
Dari situ, Dedi menyimpulkan bahwa dia dipecat dengan tidak hormat oleh pihak dari yayasan tersebut.
Sementara itu, mengenai peran Danu di yayasan, Deni mengatakan bahwa keponakan korban itu bertugas sebagai operator di yayasan milik Yosef itu.
Dedi juga mengungkap tugas dari operator yang diduduki oleh Danu tersebut.
“Masukin data siswa, masukin laporan, dapodik guru, data siswa,” kata Dedi menerangkan tugas dari operator.
Dedi juga menambahkan bahwa Danu menegtahui password dalam memasukan data-data tersebut.
Seperti diketahui, Danu merupakan salah satu saksi yang sempat diperiksa hinga belasan kali oleh pihak penyidik dalam mengungkap perkara di Subang ini.***