KASUS SUBANG, DNA Danu dan Sidik Jari Yosef Terdeteksi di TKP, Pria Ini: Tinggal Menunggu Waktu Saja

24 November 2022, 07:35 WIB
saksi-saksi penting yang terlibat dalam kasus subang/tangkapan layar dari youtube wahyu seno /

 

LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga saat ini masih belum diketahui siapa pelakunya.

Kasus Subang yang saat ini telah berjalan 14 Bulan, pihak kepolisian Polda Jabar belum bisa menetapkan satupun tersangkanya.

Pembunuhan di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 ini telah menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Baca Juga: Menelan Pil Pahit di Piala Dunia 2022, Inilah Penyebab Iran dan Qatar Kalah Dalam Pertandingan

Kedua korban merupakan ibu dan anak yang mengurus Yayasan Bina Prestasi Nasional milik Yosef, suami dan ayah korban.

Dalam kasus Subang ini penyidik telah berhasil menemukan jejak di TKP yang mengarah kepada saksi Yosef dan Danu (keponakan Tuti).

Di mana, penyidik menemukan DNA milik Danu dari sebuah puntung rokok yang didapat dari lokasi rumah TKP.

Kemudian, penyidik juga menemukan ceceran jejak sidik jari milik Yosef di lokasi rumah TKP.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Jasad Tuti dan Amel Berada di Bagasi Mobil, Saksi Ini Melihat Yosef Masuk ke TKP Pagi-pagi

Meski demikian, bukti tersebut belum cukup kuat untuk menetapkan saksi tersebut sebagai tersangka dalam perkara ini.

Diketahui, dalam mengungkap kasus Subang, pihak kepolisian juga melakukan otopsi sebanyak dua kali terhadap jasad Tuti dan Amel.

Dilansir dari kanal YouTube Wahyu sEno, disampaikan oleh Wahyu bahwa setelah otopsi kedua dilakukan, ada salah seorang saksi yang kembali diperiksa.

Saksi tersebut adalah Danu, keponakan Tuti.

Diketahui, Danu ini sebelum pembunuhan menimpa Tuti dan Amel, dia sempat berkerja bersama dengan kedua almarhumah di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Mengenai pemeriksaan terhadap Danu, Wahyu mengatakan bahwa ahli forensik dr Sumy Hastry turut hadir dalam pemeriksaan terhadap keponakan Tuti tersebut.

Baca Juga: Pemusnahaan Rokok Ilegal di Kediri oleh KPPBC, Negara Rugi Sampai Rp4,5 Milyar

Dari hal tersebut, Wahyu turut menduga bahwa menurutnya kemungkinan ada keluarga korban yang terlibat.

“Artinya kemungkinan jangan-jangan ada keterkaitan dengan hasil otopsi kedua ini juga dengan saksi-saksi dari pihak keluarga dekat kedua almarhumah,” kata Wahyu.

Wahyu juga mengatakan bahwa dr Sumy Hastry menyakini jika kasus ini akan terungkap seratus persen.

“Tinggal menunggu waktu saja (kasus ini akan segera diungkap),” kata Wahyu.

Diketahui, otopsi kedua terhadap jasad Tuti dan Amel dilakukan oleh dr Sumy Hastry lantaran otopsi pertama masih belum menyeluruh.

Otopsi kedua dilakukan dengan maksud untuk melengkapi data yang kurang di otopsi pertama.***

Editor: Donna Lia Suhervina

Sumber: YouTube Wahyu sEno

Tags

Terkini

Terpopuler