LINGKAR KEDIRI - Perkembangan kasus pembunuhan yang telah merenggut nyawa almarhumah ibu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, kini lebih dari satu tahun masih menjadi misteri dan masih dalam proses penyidikan.
Bukti-bukti seperti halnya sidik jari dan DNA pada puntung rokok yang ditemukan di TKP telah dikantongi oleh pihak kepolisian.
Lebih dari 100 saksi telah diperiksa oleh pihak kepolisian Subang Jawa Barat. Selain itu, dilakukan pengecekan 55 titik cctv hasilnya nihil, tidak ada rekaman cctv yang menunjukkan datangnya si pelaku ke rumah tempat kejadian perkara (TKP).
Dan hingga saat ini pihak kepolisian belum menetapkan siapa pelaku pembunuhan ibu dan anak Subang yang sebenarnya.
Melansir dari kanal YouTube Hastry Forensik.
Ahli forensik dr Hastry pada pertengahan tahun 2022, memberikan pernyataan terkait kasus pembunuhan ibu dan anak Subang.
Karena banyak masyarakat yang menilai jika kepolisian lemah dalam menetapkan siapa pelaku pembunuhan ibu dan anak Subang.
"Banyak hal-hal yang itu tadi mentok, dan saya selalu bilang kalau ada yang tanya ya saya bismillah dipermudah," kata dr Hastry.
"Dan memang saya masih terus memberi hasil atau masukan kepada pimpinan," kata dr Hastry.
dr Hastry juga menegaskan iya, jika kasus pembunuhan ini belum terungkap karena semua di luar kendali manusia.
"Iya betul, tapi sebenarnya saya stres Lo karena kasus Subang," kata dr Hastry.
dr Hastry kembali menegaskan, bahwa ia stres karena ibaratnya masyarakat atau keluarga korban berharap untuk segera memberikan yang terbaik.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***