LINGKAR KEDIRI - Kasus pembunuhan yang telah merenggut nyawa almarhumah ibu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, kini lebih dari satu tahun masih menjadi misteri dan masih dalam proses penyidikan.
Bukti-bukti seperti halnya sidik jari dan DNA pada puntung rokok yang ditemukan di TKP telah dikantongi oleh pihak kepolisian.
Berdasarkan bukti-bukti tersebut pelaku mengarah ke orang-orang terdekat almarhumah ibu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Pihak kepolisian pun diawal kasus telah menyatakan jika dugaan kuat pelaku orang terdekat kedua korban.
Pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak Subang kembali membahas terkait perkembangan kasus tersebut.
Anjas kembali membahas terkait hasil otopsi yang kedua, dimana hasil tersebut sama dengan hasil BAP yang ditulis oleh salah satu saksi.
Anjas pun menyatakan meskipun saksi tersebut lugu, tidak mungkin tidak mengetahui informasi apapun itu terkait pembunuhan ibu Tuti dan Amel.
"Logikanya dimana kok dia bisa menceritakan dari awal begitu detailnya, padahal data otopsi pertama saja tidak seperti itu," kata Anjas sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Anjas Asmara.
"Baru di otopsi yang kedua ternyata banyak kesamaan, bagi aku cukup janggal di bagian itu (waktu kematian ibu Tuti)," kata Anjas.
"Ya, apapun analisa yang sudah kita bahas di video sebelumnya, jujur yang aku pertanyakan kaya pohon DNA," tambahnya.
Hal tersebut dikarenakan DNA yang ditemukan di sekitar TKP mengarah ke beberapa saksi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak Subang.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***