Ternyata Amel Terpaksa Dibunuh oleh Pelaku? Dr Hastry Ungkap Jasad Korban di TKP

- 30 November 2021, 09:04 WIB
  Ditemukan fakta baru dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang lewat pemeriksaan Danu dan Yoris. Yosef dan Mulyana disebut masuk ke TKP kasus pembunuhan Subang.
Ditemukan fakta baru dalam kasus pembunuh ibu dan anak di Subang lewat pemeriksaan Danu dan Yoris. Yosef dan Mulyana disebut masuk ke TKP kasus pembunuhan Subang. /Youtube Misteri Mbak Suci /

LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga saat ini pelaku belum juga ditangkap oleh kepolisan.

Dengan begitu banyak bermunculan berbagai dugaan terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Bahkan baru-baru ini muncul dugaan bahwa Amalia Mustika Ratu atau Amel, dikatakan terpaksa harus dibunuh karena dirinya telah memergoki pelaku yang tengah melumpuhkan ibunya, Tuti Suhartini.

Baca Juga: Lionel Messi Resmi Miliki Ballon d'Or, Ia Berhasil Ungguli Lawan Beratnya

Bahkan ada dugaan kuat, mengenai target utama pembunuhan adalah Tuti Suhartini, tetapi dikarenakan Amel mengetahui akan kejadian tersebut akhirnya dirinya ikut dihabisi sekalian.

“Dari teorinya, pembunuhan berencana itu dilakukan oleh lebih dari satu orang. Pengalaman saya kalau lihat jenazah dua atau tiga biasanya pelaku lebih dari satu,” tutur dr Sumy Hastry.

Dengan begitu maka bisa dipastikan jika korban melakukan perlawanan kepada pelaku.

“Kalau sendiri kan gak mungkin dia menyelesaikan (pembunuhan) terus membawa-bawa korban kemana-kemana gitu (sendirian) minimal membawa korban itu ada yang ngebantu,” tutur dr Sumy Hastry.

Baca Juga: Memanas, Doddy Sudrajat Minta Keluarga Bibi Ardiansyah Angkat Kaki dari Rumah Vanessa Angel

Ahli forensik tersebut mengatakan hal itu pada kanal YouTube Denny Darko yang berjdudl ‘dr. Hastry: Tidak Perlu Pengakuan untuk Menentukan Tersangka, Alat Bukti Sudah Cukup!’ yang dipublis pada Sabtu, 27 November 2021 malam.

Terjadinya pembunuhan ibu dan anak di Subang, disebut-sebut sebagai pembunuhan berencana, saat dr Sumy Hastry ditanya mengenai apakah dalam kaus Subang tersebut pelaku melakukan aksinya di luar rencana, tidak kesengajaan atau pelaku berjalan mulus?

Dengan pertanyaan tersebut dr Sumy Hastry menjawab, “Soal itu nanti aja jawabanya (di pengadilan).”

Bahkan lamanya terungkapnya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang disebabkan oleh rusaknya TKP.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Kumpulkan Barang Vanessa Angel untuk Dipakai Mayang, Faisal Ketakutan?

Dengan begitu dr Sumy Hastry mengajak kepada seluruh masyarakat, apabila terjadi suatu kejadian tindak pidana yang berhubungan dengan jenazah maka lokasi TKP harus dilindungi, dan jenazah jangan sampai dipindahkan ataupun diangkat.

“Ya memang kasihan, tapi kesulitan kita nanti kalau olah TKP dengan tubuh jenazah yang telah berubah berubah,” tutur dr Sumy Hastry dari Desk Jabar dalam "KASUS SUBANG TERBARU: SADIS Amel Terpaksa Dibunuh?, dr Hastry Jelaskan Jenazah di TKP.”

Dengan begitu dr Sumy Hastry menegaskan bahwa TKP hasus dijaga jangan sampai ada orang lain yang tidak punya wewenang masuk, jika suatu TKP telah di beri garis polisi maka hak sepenuhnya ada di tangan polisi.

“Tubuhnya (jenazah) jangan ditutup dulu takutnya mengubah mungkin ada sesuatu yang menempel petunjuk sampel, apapun kan kalau ditutup nanti pas diangkat bisa terbawa,” tutur dr Sumy Hastry.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta Hari Ini 28 November 2021: Sudah Gila! Irvan Tawarkan Tubuh Jessica Kepada Rendy?

Dengan kejadian persitiwa pembunuhan tersebut, dr Sumy Hastry sangat memaklumi, pasti kejadian tersenut membuat keluarga korban sedih.

Bahkan adanya peristiwa tersebut maka banya orang yang ingin tahu, dan akhirnya beramai-ramai masuk ke TKP denagn masksud ingin membantu.

Padahal dari penuturan dr Sumy Hastry, jika sudah jadi jenazah maka ditolongin juga bisa, namun lebih baik tetap disitu saja, dikarenakan bisa saja niat hati ingin menolong namun alhasil justru merusak TKP dan menyebabkan sulitnya proses identifikasi.

“Apalagi jika ada jenazah yang belum dikenal tanpa identitas. Itu penting bagi kita kalau keadaan pertama itu seperti apa posisinya atau tanda-tanda yang membuat dia kehilangan nyawanya. Kalau digeser atau dipindahin kita jadi kesulitan juga, nih TKP pertamanya gimana sih.” Tutur dr Sumy Hastry.

Baca Juga: 5 Hal yang Perempuan Anggap Cantik tapi Tidak di Mata Pria, Apa Saja? Simak Selengkapnya

Kemudian Denny Darko juga menayakan kepada dr Sumy Hastry, terkait kenapa jika jenazah harus tetap dalam posisi saat pertama ditemuakn, kenapa tidak dilakukan otopsi di lokasi tersebut?.

Dengan pertanyaan tersebut dr Sumy Hastry mengatakan bahwa umumnya pihak kelurga pasti tidak mengizinkan, sehingga harus dibawa ke rumah sakit.

“Tapi sebelumnya dilakukan pemotretan dan pencatatan secara detail,” jelas dr Sumy Hastry.

Kemudian Denny Darko juga menyakan kenapa pengumuman tersangka pembunuh ibu dan anak di Subang tidak cicil, misalnya jika satu diketahu maka ditangkap terlebih dahulu.

Baca Juga: Inilah Gejala Varian Omicron Covid-19 Terbaru, Menurut Dokter Ahli Afrika Selatan, Ketahui Sekarang Juga!

Dan kenapa harus menunggu waktu tertentu yang bersamaan, kenapa harus ditunda, dan nanti yang lain bisa menyusul jadi tersangka.

“Tidak juga, kalau sudah yakin tersangka si A sudah langsung diumumkan,” jawab singkat dr Sumy Hastry.***



Editor: Haniv Avivu

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah