LINGKAR KEDIRI - Kematian Tuti dan Amel di Subang masih menjadi misteri, pasalnya hingga lebih dari hari ke-100, pelaku belum juga ditetapkan.
Pengungkapan kasusnya memakan waktu yang sangat lama, hal itu karena tidak terdapat saksi yang melihat langsung insiden pembunuhan Tuti dan Amel.
Selain itu, untuk polisi mencari dua alat bukti pun tidak mudah. Serta kemungkinan polisi ingin sekaligus meringkus pelaku yang dikabarkan lebih dari satu.
Adapun pemaparan hasil autopsi dari ahli forensik, dr. Sumy Hastry hanya memberikan gambaran atau sedikit bocoran karena Polres Subang maupun Polda Jabar belum resmi mengumumkan siapa pelaku pembunuhan Tuti dan Amel.
Dilansir dari YouTube Denny Darko, ia mengatakan justru mengajak masyarakat belajar ilmu forensik.
"Iya biar kalau ada kejadian atau suatu tindak pidana yang berhubungan dengan tubuh jenazah, masyarakat juga harus tahu," kata dr. Hastry.
"Dan TKP itu minimal dilindungi apa adanya, jangan dipindahi jenazahnya, jangan diangkat. Memang kasihan tapi kesulitan kita kalau olah TKP dengan tubuh jenazah yang sudah berubah," sambungnya.
Lebih lanjut dr. Hastry mengatakan apabila ada jenazah sebaiknya menunggu tim forensik dijaga sekitar TKP, agar jenazah tidak terkontaminasi sidik jari orang atau benda lainnya.