Network
LINGKAR KEDIRI - Kasus pembunuhan Subang hingga kini masih diselidiki lebih dalam.
Memang kasus ini sudah terhitung lama, namun belum juga pelaku tertangkap dan mendapatkan pembalasan setimpal.
Berbagai pihak pun mendorong untuk segera diberikan putusan atas kasus yang terjadi.
Pihak kepolisian pun terkesan tidak terburu-buru dalam menangani kasus ini.
Memang jika dilihat dari pembunuhan Subang yang terjadi, ini bukanlah pembunuhan yang dilakukan secara gampang.
Maka dari itu, pihak kepolisian pun juga memilih untuk tidak memutuskan pelaku dengan gegabah.
Di sisi lain, kuasa hukum Achmad Taufan menjelaskan soal puntung rokok yang ditemukan penyidik saat olah TKP tanggal 18 Agustus 2021 di kanal YouTube Heri Susanto.
Achmad Taufan mengatakan jika Danu sebenarnya datang ke rumah TKP di Ciseuti pada tanggal 15 Agustus 2021.
Menurut kuasa hukum Danu, di laboratorium Mabes Polri tentu akan bisa dianalisis seberapa lama puntung rokok tersebut berada disitu.
"Bagaimana sempat merokok, ada pembunuhan, banyak darah, jadi puntung rokok Danu yang ada sejak 15 Agustus di rumah TKP ya nggak ada kaitannya itu," kata Achmad Taufan.
Baca Juga: Pemalas dan Mudah Gemuk, Berikut Karakter dan Fakta Unik Pemilik Golongan Darah O
Di lain kesempatan, Dr Sumy Hastry pun menjelaskan walaupun DNA siapa yang memiliki rokok bisa diketahui, tapi hal itu tidak mudah.
"Paling baru DNA siapa, sesuai nggak dengan kejadian, lamanya di situ. Sebenarnya kita sudah dapat dan sudah selesai, sudah ketemu semua dari hasil lab saat di Jakarta," katanya menjelaskan.
Ia mengungkapkan bahwa tim pemeriksa ingin memastikan dulu tersangka sebelu nantinya diumumkan.
Terkait puntung rokok yang ditemukan berceceran di lokasi pembunuhan, Dr Sumy Hastry pun berikan keterangan yang mengejutkan.
"Saya kasih bocoran, profil orang merokok itu beda. Bisa satu puntung rokok habis, bisa hanya sampai tiga perempat, bisa cara memegangnya. Kita ini memeriksa para saksi," kata Sumy Hastry memberikan keterangan.***
