Mengejutkan, Diduga Dana Ratusan Juta di Yayasan Binpres Berkaitan Dengan Pembunuhan Tuti dan Amel

- 6 Desember 2021, 17:07 WIB
SMP dan SMKS Nasional di Serangpanjang yang dinaungi Yayasan Bina Prestasi Nasional berpusat di Jalancagak, Subang
SMP dan SMKS Nasional di Serangpanjang yang dinaungi Yayasan Bina Prestasi Nasional berpusat di Jalancagak, Subang /Google Maps

 

LINGKAR KEDIRI – Anjas merupakan seorang Youtuber yang mengikuti serta menganalisa perkembangan dari kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Dalam tayangan di kanal YouTube Anjas di Tahiland, Anjas menduga kemungkinan dalam pebunuhan ibu dan anak di Subang berkaitan dengan jabatan korban di Yayasan Bina Prestasi Nasional (BPN/Binpres).

Dilansir dari Desk Jabar dalam “ADA DANA RATUSAN JUTA di Yayasan BPN Tempat Korban Korban Pembunuh Ibu dan Anak di Subang”.

Seperti yang telah diketahui sebelumnya, bahwa kedua korban di Yayasan Bina Prestasi Nasional menduduki posisi sebagai Bendahara dan Sekertaris Yayasan.

Baca Juga: Dr Sumy Hastry Akhirnya Berikan Bocoran Tentang Kasus Pembunuhan Subang: Profil Orang Merokok..

Bahkan Yayasan milik Yosef tersebut dinaungi oleh 2 lembaga pendidikan yang mengolah dana yang cukup besar yaitu mencapai ratusan juta, dengan hal ini menurut Anjas, kemungkinan pembunuhan ibu dan anak di Subang berkaitan dengan dana besar ratusan juta yang diolah Yayasan.

Analisa Anjas terkait hal ini ditayangkan di kanal YouTube Anjas di Tahiland pada 2 Desember 2021, yang menyebut bahwa pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang merupakan oknum yang tidak menyukai dengan keberadaan korban.

Anjas menduga bahwa dengan keberadaan korban di Yayasan BPN menjadi berjalan lebih pesat, hal tersebut dibuktikan dengan gaji pegawai di Yayasan tersebut yang dibilang cukup besar untuk ukuran daerah.

Selain itu perkembangan Yayasan yang baik bisa dilihat dari bengunan sekolah yang dibawah naungan yayasan dapat dibilang cukup megah dengan berlantai dua.

Jika kini tidak terlihat keurus, lantaran sejak terjadinya kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, oprasional sekolahan tersebut ikut terhenti.

Baca Juga: Dampak yang Lebih Besar Dibanding Letusan Gunung Semeru, Letusan Gunung Slamet Bisa Membelah Pulau Jawa

Kemungkinan ada oknum yang tidak menyukai dengan pengaturan administrasi yang diterapkan oleh Tuti dan Amel, sehingga dengan begitu, oknum tersebut tidak bisa memainkan dana yayasan yang cukup besar tersebut.

Dana yang didapat dari yayasan tersebut berasal dari dana BOS dan bantuan lainnya seperti hibah.

Bahkan besar dari dana BOS yang disalurkan ke Yayasan tersebut, untuk SMP sebesar Rp 1,1 juta sampai Rp 2,48 juta, sedangkan untuk SMK sebesar Rp 1,6 sampai Rp 3,72 juta.

Kebijakan pemerintah terkait penyaliran dana BOS pada tahun ini mengalami perubahan, jumlahnya tidak sama lagi sebab disesuaikan dengan letak serta tingkat kemahalan.

Besarnya dana BOS yang disalurkan ke setiap sekolahan tergantung dengan jumlah siswa yang ada di sekolahan tersebut.

Dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, ada hal yang cukup menarik, pasalnya kepala sekolah SMKS Nasional Serangpanjang yang merupakan salah satu sekolahan yang bernaung pada Yayasan Binpres telah mengundurkan diri sejak terjadinya pembunuhan tersebut, lantaran sekolahan tidak beroprasi kembali.

Baca Juga: Terkini, Diduga Ada Staf Yayasan Binpres yang Terlibat Pembunuhan, Menginginkan Kasus Subang Tak Terungkap

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

 

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Desk Jabar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah