"Dari 11 korban, 8 anak dilahirkan) semua dari kita (Garut). Jadi 8, ada satu orang korban sampai ada dua anak. Tapi dari semua sekarang selama 6 bulan semua sudah lahir,” tambahnya.
Bahkan, P2TP2A Garut sempat menawarkan untuk merawat bayi apabila pihak keluarga korban tidak sanggup merawat.
Baca Juga: 20 Ramalan Raja Jayabaya pada Tahun 2022, Benarkah Akan Banyak Penghianat dan Kutukan?
Penawaran tersebut dilakukan dengan alasan karena kondisi perekonomian keluarga korban yang sebagian besar merupakan petani dan buruh harian lepas.
"Jadi posisi anak-anak (korban dan bayinya) sekarang ada di orang tua mereka, dan akhirnya Alhamdulillah yang rasanya mereka (awalnya) tidak menerima, ya namanya juga anak bayi, cucu darah daging mereka, akhirnya mereka merawat, ucap Diah.***