Network
LINGKAR KEDIRI – Anjas yang dikenal dalam kanal YouTube Anjas di Tahiland kini dirinya menyoroti salah satu saksi kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Saksi tersebut adalah Danu, dimana Danu baru-baru ini dikabarkan menjalani tes kejiwaan dan juga kesehatan, hal ini lah yang membuat Anjas tertarik membahasnya.
Menurut Anjas, tes kejiwaan dan kesehatan yang dilakukan oleh Danu tersebut bertujuan untuk mengetahui apa yang telah disampaikan oleh Danu tersebut benar atau tidak dalam memebrikan keterangan terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Dilansir dari Desk Jabar dalam ‘MENGEJUTKAN Alasan Danu di Tes Kejiwaan dan Kesehatan di Pembunuhan Subang, Ini Penjelasan dari Dua Tokoh’.
“Mungkin saja saksi ini di awal-awal kasus dengan lantang mengklaim A, B, C, D, tapi kemudian tiba-tiba diralat dan bikin klaim baru lagi, ini juga dugaan, apakah ada gangguan jiwa atau tidak melakui tes ini,” tutur Anjas.
Selain itu Anjas juga menuturkan, saat menjalani tes kesahatan ataupun tes kejiwaan sebagai usaha untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Danu diberikan banyak pertanyaan yang harus dijawabnya.
Jawaban salah atau benar tidak dipermasalahkan, lantaran kontek pengungkapan kasus pembunuhan Subang bertujuan untuk mengetahui apa yang tengah ada didalam pikiran Danu.
Dengan begitu, menurut Anjas, pihak penyidik harus melakukan tes secara ilmiah, hasil dari tes kejiwaan tersebut sebagai upaya untuk mengungkap apakah orang tersebut memiliki jiwa psikopat atau sosiopat, atau juga bisa mengungkap kenapa orang tersebut suka berbohong, atau apakah orang itu memiliki keperibadian ganda atau yang lainnya.
Gambaran tersebut dimunculkan Anjas dalam kanal YouTube Anjas di Tahiland yang ditayangkan pada 9 Desember 2021.
Penyidik melakukan tes kejiwaan dan tes kesehatan kepada Danu tentunya bukan tanpa alasan, apakah mungkin hal tersebut perlu dilakukan sebagai petunjuk untuk mengarah ke siapa tersangka dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Anjas mengatakan bahwa menurutnya, tes kesehatan yang biasanya diperlukan untuk mendaftar sebagai polisi atau tentara yaitu dengan mengetes secara fisik seperti lari ataupun di treadmill.
Tetapi, dalam kasus ini konteknya berbeda lantaran untuk mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, sehingga tidak pas jika harus melakukan tes secara fisik.
Dari pertimbangan tersebut, Anjas mengatakan bahwa tes kesehatan yang dilakukan kepada Danu ialah tes kejiwaan, kemudian yang dimaksud dengan tes kesehatan ialah untuk mengetahui bagaiman kesehatan jiwa dan pikirannya.
Dari pembahasan Anjas sebelumnya terkait apakah pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang itu psikopat atau sosiopat atau mungkin memiliki keperibadian ganda, Anjas menurutkan bahwa hal tersebut butuh dilakukan tes kepada ahlinya.
Sedangkan menurut kuasa hukum Danu, Ahmad Taufan, dirinya menyampikan bahwa tes kesehatan dan juga tes kejiwaan yang dilakukan oleh Danu tesebut, Ahmad Taufan menuturkan bahwa Danu memiliki penyakit kulit yang sensitif bahkan jika digaruk bisa langsung menimbulkan luka.
Ahmad Taufan juga menuturkan bahwa tes yang dijalani oleh Danu di Rumah Sakit Sartika Asih Bandung, merupakan tes biasa sesuai prosedur dari rumah sakit.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
