LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang hingga kini pelakunya belum juga diungkap oleh pihak Polda Jabar.
Bahkan beberapa waktu lalu pihak kepolisan telah merilis sketsa wajah pelaku, tepatnya pada Rabu, 29 Desember 2021.
Terkait sketsa wajah pelaku tersebut diungkap oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto.
Baca Juga: Terbaru Kasus Subang: Alasan Yoris Pisah dari Danu Terbongkar, Rohman Hidayat Ungkap Keburukan Danu
Yani Sudarto dalam keterangannya menyampikan bahwa sketsa wajah pelaku tersebut merupakan hasil kerja dari tim Inafis Bareskrim Polri.
Selain itu beberapa waktu lalu juga ada kabar bahwa Yoris dan Danu telah berpisah, sebeb Yoris telah mencabut surat kuasa hukum dari Ahmad Taufan dan ATS LawFirm.
Dengan begitu akhirnya Danu berjuang sendiri dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan didampingi oleh Ahmad Taufan.
Dan kini Yoris dikabarkan telah bergabung dengan ayahnya, Yosef dan menggunakan pengacara yang sama yaitu Rohman Hidayat.
Rupanya Yoris memutuskan berpisah dengan Danu bukan tanpa alasan, namun Yoris mengaku merasa kecewa kepada Danu sebab pada saat pemeriksaan, Danu sering menyampaikan keterangan yang tidak konsisten.
Dan bahkan Yoris semakin kecewa saat Danu mengakui apa yang telah dikatakan itu hanya karangannya saja, dan Danu tidak mau menadatangani BAP yang dilakukan oleh penyidik.
Bahkan baru-baru ini muncul kabar bahwa Yosef dan Yoris mencurigai Danu sebab mereka menduga ada yang sedang disembunyikan oleh Danu terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa Danu merupakan keluarga korban serta saksi yang juga kerap dilakukan pemeriksaan sampai belasan kali oleh tim penyidik.
Danu yang disebut sering menyampaikan keterangan yang berubah-ubah ini juga turut dikomentari oleh ahli Psikolog, Dra. Elia Daryati, M.Psi.
Elia Daryati mengatakan bahwa ada tiga hal yang bisa saja menjadikan saksi menyampaikan keterangan yang tidak konsisten.
1. Kemungkinan saksi tersebut tidak mengetahui mengenai masalah yang sebenarnya terjadi dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, hingga akhirnya saksi tersebut menyampaikan keterangan yang berubah-ubah.
2. Danu merasa tertekan
Seperti yang telah diketahui bahwa Danu merupakan saksi yang sering dipanggil oleh tim penyidik untuk dilakukan pemeriksaan.
Dan hal ini pastinya pihak penyidik akan memberikan banyak pertanyaan kepada Danu, hingga akhirnya membuat Danu menjadi stres serta tertekan.
Dengan begitu, disebutkan oleh Elia Daryati hal tersebut membaut Danu tidak fokus dan tidak mampu berfikir dengan jernih.
3. Danu kebingungan
Elia Daryati juga menyampaikan bahwa Danu kemungkinan merasa kebingungan saat dimintai keterangan oleh penyidik dan merasa kesulitan untuk mengatakan apa.
“Atau mungkin saksi menyembunyikan sesuatu. Wallahualam,” tutur Elia Daryati.
Disela-sela percakapannya, Elia Daryati juga mengatakan bahwa jika pelakunya seorang psikopat maka orang tersebut tidak akan terdektsi jika dilakukan tes kebohongan.
Sebab, menurunya seorang psikopat cenderung suka brbohong dan hal ini sudah menjadi kebiasaannya.
Baca Juga: Pembunuhan di Subang Diduga Ada Motif Asmara, Pelaku Menyukai Amel dan Tuti? Begini Kata Anjas
Seperti yang diketahui bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang terjadi pada 18 Agustus 2021 dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Kini kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang telah berjalan 5 bulan namun pihak kepolisan belum juga mengumumkan nama pelakunya.
Jasad Tuti dan Amel ditemukan didalam bagasi mobil Alpahard yang terparkir didepan rumah korban di Jalancagak Subang.
Disclaimer: Artikel ini pernah tayang di deskjabar.pikiran-rakyat.com dalam judul “BARU TERUNGKAP, Empat Sebab Danu Mengarang Cerita Saat BAP Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang”.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***