Network
LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu sampai saat ini masih belum terungkap siapa pelakunya.
Seperti diketahui bahwa pembunuhan terhadap ibu dan anak di Subang ini telah berjalan sembilan bulan, penyidik juga belum menemukan alat bukti kuat.
Dengan bukti kuat, maka ini nantinya akan bisa membantu penyidik dalam mengungkap pelaku pembunuhan di Subang.
Baca Juga: Negara Ini Tak Main-main Ancam Blokir Finlandia dan Swedia Jika Gabung NATO, Ada Apa?
Tidak hanya pelaku saja, namun motif pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ini juga masih belum diketahui.
Penyidik sampai saat ini masih terus melakukan penyelidikan demi mengungkap segera mengungkap dan merilis nama pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.
Terlebih sampai saat ini, banyak masyarakat yang terus menanti pihak kepolisian Polda Jabar mengumumkan nama pelaku ke publik.
Belum lama ini, ada pernyataan mengejutkan dari seorang wanita yang memiliki ilmu spiritual, yang mana dia menyampaikan sesuatu terkait kasus Subang.
Dilansir dari kanal YouTube IMP Entertaiment News pada 21 Mei 2022, wanita bernama Anggra Putri Tania menyampaikan terkait kasus Subang dari Ainul Bashirah yang dipelajarinya.
Baca Juga: Anak Tak Suka Makan Sayur, Orang Tua Cukup Lakukan Hal Mudah Ini, Dijamin Buah Hati Jadi Suka
Anggra Putri mengatakan bahwa dalam kasus pembunuhan di Subang ini ada dalangnya, yang mana dalang tersebut merupakan seorang wanita.
Dalang di kasus Subang itu menyuruh orang dari dalam untuk membantu melakukan pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu kata Anggra Putri.
Dalam kasus Subang ini, Anggra Putri juga mengatakan bahwa penyidik belum menemukan fakta lainnya untuk mengungkap pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hal tersebut lanatran, kata Anggra Putri, pelaku sudah menghilangkan sidik jari mereka yang berada di lokasi TKP.
Walau demikian, menurut Anggra Putri masih ada sidik jari pelaku yang berada di lokasi TKP, yang mana jejak itu lupa dihapus oleh pelaku.
“Yang saya lihat, bahwa di rumah tersebut (TKP) masih ada yang bisa dideteksi dibagian jendela kamar korban, itu ada di bagian gorden dan juga kacanya, nah itu ada yang lupa bahwa pada saat itu saat penghapusan bukti, mereka lupa untuk menghapus jejak sidik jari yang ada di kaca kamar korban dan goredennya,” kata Anggra Putri.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
