Saat ini, SAT hanya memiliki 600 juta baht dan kekurangan 1 miliar baht.
Kongsak mengatakan bahwa SAT tidak akan lagi mengumpulkan uang dari sektor swasta.
Menurut pers Thailand, unit swasta negara itu tidak terlalu tertarik untuk mensponsori pembelian hak Piala Dunia.
Kongsak juga mengungkapkan bahwa dia memiliki solusi lain untuk mengatasi kekurangan uang, yaitu meminjam uang dari Dana Pengembangan Olahraga Nasional.
Juga hari ini, Ibu Praduang Samanmitr, Wakil Gubernur SAT, mengadakan pertemuan dengan pimpinan 21 stasiun televisi dalam negeri tentang penyiaran Piala Dunia 2022, meski Thailand masih belum memiliki hak cipta.
SAT memprediksi dalam 3 hari akan ada hasil resmi negosiasi dengan FIFA, sehingga ingin penyiar bersiap untuk menyiarkan segera setelah hak cipta Piala Dunia tersedia.
Baca Juga: Rambut Sering Rontok, Jangan Khawatir Bukan Pertanda Penyakit Melainkan Disebabkan Hal Ini
Dalam perkembangan lain, Mr Worawut Rochanapanich, yang membeli hak atas Piala Dunia 2002 dan 2006, menunjukkan alasan mengapa Thailand belum mampu membeli hak atas turnamen di Qatar.
Mr Worawut mengatakan bahwa Thailand terlambat dalam negosiasi untuk membeli hak Piala Dunia.