Network
LINGKAR KEDIRI - Kasus pembunuhan ibu dan anak Subang Jawa Barat hingga kini masih dalam proses penyidikan.
Di awal kasus pembunuhan pihak kepolisian Subang Jawa Barat mengungkap jika tidak adanya pintu rumah yang rusak, sehingga diduga pelaku orang terdekat.
Bahkan ditemukan sidik jari yang mengarah kepada orang terdekat kedua korban, selain itu ditemukan DNA pada puntung rokok milik salah satu saksi yang juga orang terdekat korban.
Lebih dari 100 saksi sudah diperiksa, beberapa bukti sudah dikumpulkan. Namun, pihak kepolisian Subang Jawa Barat belum menetapkan siapa pelaku pembunuhan ibu dan anak Subang yang sebenarnya.
Pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak Subang yaitu Anjas Asmara menduga adanya oknum yang membantu agar kasus ini tidak terbongkar.
Pasalnya kejanggalan dalam kasus ini sangat terlihat, dimana sudah dikumpulkan banyak alat bukti. Namun kasus pembunuhan tersebut belum terungkap.
"Bu Tuti dan Amel selain individu juga bekerja di yayasan, pemilik sekaligus. Dana bantuan itu ada banyak ya, bantuan operasional sekolah. Apalagi pada saat covid-19," kata Anjas Asmara sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Anjas Asmara.
"Dugaannya ada oknum-oknum dari pihak kepolisian yang sering mendapatkan saweran-saweran gitu," kata Anjas.
"Kan kita pernah melihat berita ada puluhan kepala sekolah yang mengundurkan diri karena saya gak kuat selalu diteror oleh oknum-oknum tertentu, mereka selalu meminta dana ke kami," kata Anjas.
Anjas Asmara juga terang-terangan jika oknum-oknum tersebut diduga mengetahui kapan cairnya dana bantuan operasional yayasan.
Baca Juga: Kasus Subang, Terjawab Sudah Si Pelaku Sebenarnya Mengetahui Letak CCTV di Sekitar TKP?
"Oknum-oknum tertentu itu tahu kapan yayasan ini mendapatkan bantuan operasionalnya kapan," katanya.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***
