Rahasia 'Pitutur' yang Dilakukan Orang Jawa Bikin Hidup Adem Ayem Tentrem

8 Januari 2021, 18:58 WIB
Ilustrasi berdzikir. Berdzikir dengan Asmaul Husna /Pexels/Hebert Santos.

LINGKAR KEDIRI – Semua orang tentu tak asing dengan Suku Jawa. Suku bangsa terbesar di Indonesia yang mendiami wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jawa juga memiliki tradisi dan budaya yang beranekaragam. Salah satunya adalah tradisi lisan berupa 'pitutur' atau nasehat ala orang Jawa.

Menurut Prawiroatmodjo, 1957: 507 kata 'pitutur' berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang berarti pelajaran, nasihat, atau peringatan.

Baca Juga: 5 Pantangan Orang Jawa Yang Tidak Boleh Dilanggar, Berhati-Hatilah!

Baca Juga: Pasti Berhasil! 5 Tanaman Hias Penarik Rezeki Menurut Feng Shui

Pitutur biasanya disampaikan melalui berbagai bentuk seperti peribahasa, tembang macapat, dongeng, tutur-tinular dan sebagainya.

Salah satu pitutur Jawa yang tidak asaing adalah “Suro dira jayaningrat, lebur dening pangastuti”.

Lantas apa maksud dari pitutur tersebut?

Baca Juga: Wajib Tanam! 4 Macam Tanaman Penangkal Gangguan Gaib, Jangan Sampai Terlambat

Maksud dari pitutur tersebut adalah segala sifat keras hati, picik, angkaramurka hanya bisa dikalahkan oleh sifat bijak, lembut hati dan sabar.

Semua bentuk sifat angkaramurka yang telah tertanam dalam diri manusia sesungguhnya dapat dihilangkan dengan sifat-sifat baik yang ada.

Sifat baik yang dimaksud seperti, lemah lembut tapi tegas, kasih sayang tapi tidak pilih kasih dan kebaikan.

Baca Juga: Waspada! Jika Anda Menemukan 5 Benda Ini di Rumah, Segera Buang dan Bakar

Melansir dari kanal YouTube Nusantube, setiap kata dalam pitutur jawa memiliki makna tersendiri.

Suro memiliki arti keberanian. Hal tersebut menjelaskan bahwa dalam diri setiap manusia terdapat sifat berani.

Sikap berani tersebut nantinya dapat mengandung makna positif ataupun negatif.

Baca Juga: Usai Berpotensi Positif COVID-19, Vicky Prasetyo Dinyatakan Negatif, Bagaimana Nasib Pernikahannya?

Sifat berani dapat menjadi sifat negatif ketika manusia tersebut tidak mampu mengendalikannya. Begitu juga sebaliknya.

Sedangkan “dira” artinya kekuatan manusia yang diberikan anugerah oleh Yang Maha Kuasa.

Sama halnya dengan Suro. “Joyo” Artinya kejayaan hasil keberanian dan ketegasan yang dimiliki oleh seseorang.

Baca Juga: Sinovac, Vaksin COVID-19 dengan Efektivitas Paling Rendah, Benarkah Demikian? Ini Faktanya!

Jika kejayaan yang dimiliki tidak diimbangi dengan sikap baik, maka kejayaan tersebut akan beralih menjadi sikap sombong.

Kemudian, "Ningrat" artinya terpandang. Manusia yang terpandang pasti bergelimang kenikmatan duniawi. Baik berupa harta atau jabatan.

“Lebur” artinya hancur, sirna, tunduk atau menyerah dan kalah.

Baca Juga: Facebook, Instagram, dan Twitter Blokir Sementara Akun Presiden Donald Trump, Ini Penyebabnya!

Hal tersebut menandakan bahwa sikap angkara murka dapat ditundukkan dan dihancurkan dengan kebaikan dan kerendahan hati.

Lalu, “Dening” merupakan kata sambung yang artinya dengan.

Kata paling belakang, “Pangastuti” memiliki arti kasih sayang atau kebaikan.

Baca Juga: RAHASIA! Resep Mie Instan Lebih Enak dari Buatan Warkop

Dalam hal kasih sayang, kebaikan yang dimaksud adalah manusia beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa, manusia dengan manusia, ataupun manusia dengan alam.

Kebaikan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berarti mematuhi perintahnya dan menjauhi larangannya.

Sedangkan kebaikan dengan manusia dapat dilakukan dengan cara saling menghargai.

Baca Juga: Modus Dengan Menggunakan Bungkus Sabun, Polres Sampang Tangkap Pelaku Penyelundupan Narkoba

Begitu pula dengan kebaikan terhadap alam, bisa dilakukan dengan cara menjaga kelestariannya.

Mereka percaya ketika melakukan perbuatan baik, maka perbuatan baik tersebut juga akan kembali kepada diri kita sendiri. Begitu pula dengan perbuatan buruk.

Sebab itu, pitutur "Suro dira jayaningrat, lebur dening pangastuti" merupakan filosofi masyarakat Jawa untuk menjadi lebih baik.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: YouTube Nusantube

Tags

Terkini

Terpopuler