Cara Agar Ibu Menyusui Kuat Puasa, Siasati dengan Hal Ini

17 April 2021, 20:47 WIB
Ilustrasi Menyusui /

LINGKAR KEDIRI – Dalam menjalankan ibadah puasa, para ibu yang sedang menyusui sebaiknya memperhatikan asupan makanan dengan baik saat berbuka dan sahur.

Dilansir dari Lingkar-Kediri.com dari Antara, hal ini dilakukan agar ibu menyusui kuat dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan, apalagi usia bayi sudah sampai 5-8 bulan, maka harus ekstra diperhatikan pola makanannya.

"Ibu menyusui, apalagi jika bayi yang disusui sudah besar misalnya usia lima sampai delapan bulan, itu sebenarnya butuh banyak ASI. Maka ibu menyusui harus sangat memperhatikan asupan makanan dan minuman," ujar dokter spesialis gizi klinis, Dr dr Luciana B Sutanto MS SpGK.

Baca Juga: Menganiaya Perawat RS Siloam Sriwijaya Palembang Karena Merasa Anaknya Dianiaya, Simak Penjelasan Lengkapnya

Luciana menganjurkan agar produksi ASI tetap terpenuhi, ibu menyusui membutuhkan lebih dari kebutuhan asupan air putih delapan gelas air putih sehari.

"Idealnya habis menyusui minum segelas, itu di luar jadwal makan sehari tiga kali dan selingan makan sehari dua sampai tiga kali ya. Jadi ibu menyusui setiap habis makan wajib minum segelas, sehabis nyemil wajib minum segelas," ujarnya.

Hal tersebut tentu sulit dilakukan saat ibu menyusui menjalankan ibadah puasa, maka disarankan untuk memerah ASI saat malam hari.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan 17 April 2021, Aquarius Perlu Ke Dokter, Capricorn Akan Mengalami Cidera

"ASI perah segar bisa diberikan keesokan harinya kepada buah hati," ujar Luciana.

Disarankan, ibu menyusui makan sesuai dengan panduan isi piringku yakni porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring terdiri dari 50% buah dan sayur, 50% sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

"Kalau sudah memenuhi itu sebetulnya sudah cukup. Segelas susu bisa jadi tambahan pelengkap," ujarnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan 17 April 2021, Cancer Bebas Dari Stress, Virgo Jangan Abaikan Kesehatanmu

Agar selama puasa Ramadhan tetap menjalankan hidup aktif dengan berolahraga, dianjurkan berolahraga aerobik seperti jalan kaki santai jelang puasa.

Adapun olahraga yang high intensity (intensitas tinggi) bisa dilakukan setelah berbuka puasa.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler