LINGKAR KEDIRI - Berdoa merupakan salah satu cara agar manusia mendekatkan diri dari Tuhanya.
Selain itu, berdoa juga dipercayai sebagai perantara untuk mewujudkan keinginananya.
Namun, Efek doa memiliki dampak yang luar biasa bagi otak.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang dokter yang bernama Andrew Newberg.
Andrew Newberg berasal dari rumah sakit Thomas Jefferson di Philadelphia.
Dirinya mempelajari efek berdoa pada otak selama 20 tahun.
Dokter ini percaya bahwa doa bukanlah obat untuk kanker, tetapi bisa menjadi alat yang sangat berguna untuk mengobati penyakit ini
Dia mengungkapkan bahwa otak orang yang sedang istirahat dan memiliki warna yang jauh lebih merah dalam hal otak orang yang berdoa.
Menurutnya, perubahan ini merupakan tanda pasti bahwa doa memiliki kekuatan penyembuhan.
Baca Juga: Simak Inilah 8 Keutamaan Surat Yusuf dan Manfaat dengan Membacanya Setiap Hari
Di sisi ilmiah, kami mengikuti perubahan ini dalam hal aktivitas otak yang berbeda, serta perubahan senyawa kimia yang ditemukan di otak, Newberg menjelaskan.
Dia menekankan bahwa otak adalah organ terpenting dalam tubuh manusia karena otak mengontrol pernapasan, detak jantung, tekanan darah, dan dengan demikian efek doa dapat ditransfer ke tubuh, dan sebagai hasil akhirnya dapat memiliki efek penyembuhan yang luar biasa.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa agama memberikan kenyamanan kepada pasien dalam situasi stres.
Baca Juga: Meskipun Sembuh Korban Covid-19 Potensi Alami Kerusakan Otak, Pakar Ungkap Karena Infeksi Serius
Ia memperingatkan bahwa mereka harus mengandalkan iman sebagai "obat universal yang ampuh".
Newberg percaya bahwa agama dan pengobatan harus bekerja sama.
"Kami sadar bahwa agama bukanlah obat untuk kanker atau penyakit lainnya, tetapi kami dapat menasihati orang-orang beriman untuk berdoa jika itu membuat mereka merasa lebih baik", kata Newberg.****