Bukan Hanya Obat, Ternyata Madu Mampu Atasi Sakit Batuk dan Flu

- 29 Maret 2021, 20:50 WIB
ilustrasi madu
ilustrasi madu /pixabay/Steve Buissinne

LINGKAR KEDIRI – Saat Anda mengalami batuk atau pilek apa Anda akan langsung mengonsumsi obat? Atau beralih pada cara tradisional? Sebenarnya bahan makanan di sekitar ternyata mampu meredakan gejala batuk dan pilek juga.

Sakit batuk atau pilek adalah kondisi seseorang yang umumnya paling sering dialami oleh seseorang. Sehingga penting untuk tahu dan sebagai pertolongan pertama yang membantu meringankan gejala.

Apalagi jika dalam kondisi tersebut tidak ada obat di rumah untuk meredahkan flu dan batuk. Berdasarkan peneliti dari Oxford University mengatakan, kalau madu dapat membantu meredakan gejala infeksi saluran pernapasan bagian atas (ISPA), jauh lebih baik dibandingkan dengan beberapa obat flu dan antibiotik.

Baca Juga: Vaksin AstraZeneca Tidak Mengandung Tripsin Hewani Babi Tetapi Jamur, Begini Penjelasannya

Karena pada umumnya infeksi itu adalah karena virus, sehingga tidak bisa disembuhkan oleh antibiotik. Dari 14 studi yang diamati dengan membuat perbandingan antara penggunaan madu dengan antibiotik, seperti produk Over the Counter Market (OTC) seperti antihistamin, penekan batuk, ekspektoran (produk yang membantu membersihkan lendir), dan plasebo.

Hasil yang ditemukan bahwa madu sangat membantu meringankan gejala lebih baik jika dibandingkan dengan produk OTC dan antibiotik.

 “Kami menemukan madu kemungkinan besar memperbaiki gejala ISPA, dengan bukti terkuat dalam konteks frekuensi batuk dan tingkat keparahan batuk. Bukti moderat mendukung penggunaannya daripada perawatan biasa untuk gejala ISPA lainnya, dan sebagian besar bukti berasal dari penelitian pada anak-anak," kata peneliti, dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman ANTARA pada 29 Maret 2021.

Baca Juga: Densus 88 Temukan 5 bom Aktif saat Penggeledahan Tersangka Teroris

Tetapi, meskipun dipercaya efektif dan tidak berbahaya, madu tidak diperbolehkan untuk diberikan kepada anak-anak di bawah usia 1 tahun, sebab berisiko terkena botulisme.

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x