Benarkah Tidur dengan Lampu Terang Bisa Berpotensi Bahayakan Kesehatan Jantung? Simak Begini Ulasannya

12 April 2022, 04:30 WIB
Ilustrasi tidur. Benarkah Tidur dengan Lampu Terang Bisa Berpotensi Bahayakan Kesehatan Jantung? Simak Begini Ulasannya /Unsplash/Tania Mousinho

LINGKAR KEDIRI- Peneliti dari Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern mengungkap bahwa tidur di ruangan yang cukup terang, berpotensi membahayakan kesehatan kardiometabolik.

Studi ini melihat hanya dengan satu malam tidur di ruangan cahaya ambient moderat, dapat meningkatkan detak jantung malam hari dan menimbulkan lonjakan resistensi insulin di pagi hari.

Banyak penelitian terbaru yang menyelidiki dampak cahaya dari layar pada kualitas tidur dan kesehatan secara umum. Sebagian besar penelitian ini berfokus pada bagaimana paparan cahaya malam hari mengganggu ritme sirkadian.

Baca Juga: Jika Sering Merasakan Hal Ini pada Kaki, Segera Cek Sebelum Penyakit Ini Mengintai Anda

Penelitian itu juga mengatakan bahwa gangguan ini dapat meningkatkan risiko seseorang terkena kanker, penyakit jantung, dan obesitas. Yang masih kurang dipahami adalah hubungan antara paparan cahaya saat kita tidur dengan kesehatan secara umum.

Studi observasional telah mendeteksi hubungan antara tingkat cahaya kamar tidur dan kondisi seperti diabetes atau obesitas. Tapi hanya beberapa penelitian yang secara eksperimental melihat efek tidur di bawah cahaya terang.

Riset baru ini merekrut 20 orang dewasa muda yang sehat dan membagi mereka menjadi dua kelompok. Satu kelompok menghabiskan dua malam berturut-turut di laboratorium tidur di bawah cahaya redup (kurang dari tiga lux).

Baca Juga: Percepat Penetapan Tersangka, Saksi Ini Dipanggil Penyidik, Pria Ini Sebut Bisajadi Yoris Ketakutan, Ada Apa?

Sementara kelompok lain menghabiskan satu malam dalam cahaya redup dan malam kedua di bawah tingkat cahaya sedang (cahaya ruangan 100 lux).

"Penelitian menunjukkan detak jantung meningkat ketika tidur di ruangan yang cukup terang. Meskipun kita tertidur, sistem saraf otonom diaktifkan. Itu buruk,” jelas penulis utama studi itu, Daniela Grimaldi seperti dilansir Lingkar Kediri dari laman wellandgood, Rabu (30/3/2022).

"Padahal, detak jantung bersama dengan parameter kardiovaskular lainnya lebih rendah di malam hari dan lebih tinggi di siang hari," sambungnya,

Baca Juga: 3 Zodiak Akan Mengalami Hal Berat Minggu Ini, 11-17 April 2022: Bergantunglah Pada Kekuatan Batinmu

Para peneliti juga melihat peningkatan resistensi insulin di pagi hari pada peserta yang tidur di bawah cahaya sedang. Penulis senior, Phyllis Zee, mengatakan, temuan ini mungkin menawarkan petunjuk untuk studi observasional yang menghubungkan tingkat diabetes lebih tinggi dengan paparan cahaya malam hari.

Meskipun perubahan kardiometabolik dari tidur di bawah cahaya sedang secara statistik signifikan, penting untuk dicatat bahwa peserta dalam penelitian ini tidak melaporkan perbedaan subjektif dalam kualitas tidur mereka antara dua kondisi cahaya.

Kemudian peserta juga tidak melaporkan adanya perbedaan yang terdeteksi dalam sekresi melatonin antara dua kondisi cahaya tidur. Para peneliti mengatakan bahwa para peserta tidak mengalami tidur yang lebih terfragmentasi dalam kondisi cahaya yang terang.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Israel Tolak Berikan Sanksi ke Rusia dan Tak Mau Memberikan Bantuan Militer ke Ukraina

Meskipun penelitian ini kecil, Zee mengatakan temuan menunjukkan bagaimana paparan cahaya moderat dapat menyebabkan perubahan fisiologis yang tidak langsung terlihat secara subyektif.

Ia menyarankan untuk menjaga lampu malam terang harus dekat dengan lantai. Dia juga menyarankan untuk menghindari lampu malam putih atau biru karena berpotensi lebih merangsang.

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Tags

Terkini

Terpopuler