Apa Itu Kafein, dan Apakah Baik atau Buruk untuk Kesehatan? Berikut Penjelasannya

- 5 Januari 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi Kopi (Pexels)
Ilustrasi Kopi (Pexels) /Pexels.com

Makanan dan minuman apa yang mengandung kafein?
Kafein secara alami ditemukan pada biji, kacang-kacangan, atau daun tanaman tertentu.
Sumber alami ini kemudian dipanen dan diproses untuk menghasilkan makanan dan minuman berkafein. Berikut adalah jumlah kafein yang diharapkan per porsi 8 ons (240 mL) dari beberapa minuman populer (1, 4):
• Espresso: 240–720 mg
• Kopi: 102–200 mg
• Yerba mate: 65–130 mg
• Minuman energi: 50–160 mg
• Teh yang diseduh: 40–120 mg
• Minuman ringan: 20–40 mg
• Kopi tanpa kafein: 3-12 mg
• Minuman kakao: 2–7 mg
• Susu coklat: 2–7 mg
Beberapa makanan juga mengandung kafein. Misalnya, 1 ons (28 gram) coklat susu mengandung 1–15 mg, sedangkan 1 ons coklat hitam mengandung 5–35 mg.
Anda juga dapat menemukan kafein dalam beberapa resep atau obat bebas seperti obat flu, alergi, dan nyeri. Itu juga merupakan bahan umum dalam suplemen penurun berat badan. Kafein paling sering ditemukan dalam kopi, teh, minuman ringan, coklat, dan minuman energi.

Baca Juga: Pamali Menyapu di Malam Hari? Bisa Bikin Rezeki Seret Sampai Diganggu Setan, Ini Penjelasnya

Dapat meningkatkan mood dan fungsi otak
Kafein memiliki kemampuan untuk memblokir molekul pensinyalan otak adenosin.
Hal ini menyebabkan peningkatan relatif pada molekul pensinyalan lainnya, seperti dopamin dan norepinefrin.

Perubahan pesan otak ini dianggap bermanfaat bagi suasana hati dan fungsi otak Anda.
Satu ulasan melaporkan bahwa setelah peserta menelan 37,5–450 mg kafein, mereka mengalami peningkatan kewaspadaan, ingatan jangka pendek, dan waktu reaksi.

Selain itu, sebuah penelitian mengaitkan minum 2-3 cangkir kopi berkafein (menyediakan sekitar 200-300 mg kafein) per hari untuk menurunkan risiko bunuh diri sebesar 45% (7). Studi lain melaporkan risiko depresi 13% lebih rendah pada konsumen kafein (8).
Terkait suasana hati, lebih banyak kafein belum tentu lebih baik.

Baca Juga: Pamali Menyapu di Malam Hari? Bisa Bikin Rezeki Seret Sampai Diganggu Setan, Ini Penjelasnya

Sebuah penelitian menemukan bahwa secangkir kopi kedua tidak menghasilkan manfaat lebih lanjut kecuali dikonsumsi setidaknya 8 jam setelah cangkir pertama. Minum antara 3–5 cangkir kopi per hari atau lebih dari 3 cangkir teh per hari juga dapat mengurangi risiko penyakit otak seperti Alzheimer dan Parkinson sebesar 28–60% (10, 11Trusted
Perlu diketahui bahwa kopi dan teh mengandung senyawa bioaktif lain (selain kafein) yang mungkin juga bermanfaat. Kafein dapat meningkatkan suasana hati, menurunkan kemungkinan depresi, merangsang fungsi otak, dan melindungi dari penyakit Alzheimer dan Parkinson.

Karena kemampuannya untuk merangsang sistem saraf pusat, kafein dapat meningkatkan metabolisme hingga 11% dan pembakaran lemak hingga 13%.
Secara praktis, mengonsumsi 300 mg kafein per hari memungkinkan Anda membakar 79 kalori ekstra setiap hari.

Jumlah ini mungkin tampak kecil, tetapi serupa dengan kelebihan kalori yang bertanggung jawab atas kenaikan berat badan tahunan rata-rata sebesar 2,2 pon (1 kg) di Amerika.
Namun, sebuah studi 12 tahun tentang kafein dan penambahan berat badan mencatat bahwa peserta yang minum kopi paling banyak, rata-rata, hanya 0,8-1,1 pon (0,4-0,5 kg) lebih ringan pada akhir penelitian. Kafein dapat meningkatkan metabolisme dan meningkatkan kehilangan lemak, tetapi efek ini cenderung tetap kecil dalam jangka panjang.

Baca Juga: Jarang Tahu! Arti Posisi Tidur Kucing Saat Dekat Tuannya, Salah Satunya Medengar Detak Jantung

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah