Apa Itu Kafein, dan Apakah Baik atau Buruk untuk Kesehatan? Berikut Penjelasannya

- 5 Januari 2021, 18:15 WIB
Ilustrasi Kopi (Pexels)
Ilustrasi Kopi (Pexels) /Pexels.com

LINGKAR KEDIRI - Setiap hari, miliaran orang bergantung pada kafein untuk bangun, atau untuk melewati shift malam atau kemerosotan sore hari. Faktanya, stimulan alami ini adalah salah satu bahan yang paling umum digunakan di dunia. Kafein sering dibicarakan karena efek negatifnya pada tidur dan kecemasan. Namun, penelitian juga melaporkan bahwa itu memiliki berbagai manfaat kesehatan.
Artikel ini membahas penelitian terbaru tentang kafein dan kesehatan Anda.

Apa itu kafein?
Kafein adalah stimulan alami yang paling banyak ditemukan pada tanaman teh, kopi, dan kakao. Ia bekerja dengan menstimulasi otak dan sistem saraf pusat, membantu Anda tetap waspada dan mencegah timbulnya kelelahan. Sejarawan melacak teh yang diseduh pertama kali sejak 2737 SM.

Kopi dilaporkan ditemukan bertahun-tahun kemudian oleh seorang gembala Ethiopia yang memperhatikan energi ekstra yang diberikan pada kambingnya. Minuman ringan berkafein memasuki pasar pada akhir 1800-an dan minuman berenergi segera menyusul.
Saat ini, 80% populasi dunia mengonsumsi produk berkafein setiap hari, dan jumlah ini meningkat hingga 90% untuk orang dewasa di Amerika Utara.

Baca Juga: Ternyata Ada 12 Manfaat Kesehatan dari Menanam Tanaman, SImak Berikut Penjelasannya

Kafein adalah stimulan alami yang banyak dikonsumsi di seluruh dunia. Ini membantu Anda tetap terjaga dan dapat mencegah kelelahan.
Bagaimana itu bekerja
Setelah dikonsumsi, kafein dengan cepat diserap dari usus ke aliran darah. Dari sana, ia bergerak ke hati dan dipecah menjadi senyawa yang dapat memengaruhi fungsi berbagai organ.

Konon, efek utama kafein ada di otak.
Ini berfungsi dengan memblokir efek adenosin, yang merupakan neurotransmitter yang merilekskan otak dan membuat Anda merasa lelah.
Biasanya, level adenosin meningkat sepanjang hari, membuat Anda semakin lelah dan menyebabkan Anda ingin tidur.

Kafein membantu Anda tetap terjaga dengan menghubungkan ke reseptor adenosin di otak tanpa mengaktifkannya. Ini memblokir efek adenosin, yang menyebabkan berkurangnya kelelahan. Ini juga dapat meningkatkan kadar adrenalin darah dan meningkatkan aktivitas otak dari neurotransmitter dopamin dan norepinefrin.
Kombinasi ini lebih lanjut merangsang otak dan meningkatkan gairah, kewaspadaan, dan fokus.

Baca Juga: Pemkot Kediri Beri Pinjaman Hingga Rp100 Juta Untuk Bangkitkan UMKM Kota Kediri

Karena memengaruhi otak Anda, kafein sering disebut sebagai obat psikoaktif. Selain itu, kafein cenderung memberikan efeknya dengan cepat.
Misalnya, jumlah yang ditemukan dalam satu cangkir kopi memerlukan waktu sedikitnya 20 menit untuk mencapai aliran darah dan sekitar 1 jam untuk mencapai efektivitas penuh. Efek utama kafein ada di otak. Ini merangsang otak dengan memblokir efek dari neurotransmitter adenosine.

Halaman:

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x