Network
LINGKAR KEDIRI – Munculnya kanker disebabkan oleh berbagai sebab, salah satunya adalah karena beberapa kebiasaan yang dianggap ‘enak’ bagi beberapa orang.
Salah satu jenis kanker yang dapat menyerang seseorang adalah kanker kolorektal (KKR).
Kanker kolorektal (KKR) merupakan kanker yang terjadi pada bagian terpanjang pada usus besar (kolon) atau area akhir usus besar sebelum anus (rektum).
Baca Juga: Sering Rebahan Tetapi Tetap Mudah Lelah? Ubah Kebiasaan Buruk Ini Sebelum Kekurangan Oksigen
Kanker kolorektal (KKR) dipicu berbagai kebiasaan, salah satunya adalah kebiasaan malas gerak (mager).
Hal ini disampaikan oleh Konsultan Hematologi Onkologi Medik FKUI-RSCM, Dr. dr. Ikhwan Rinaldi.
“(Perjalanan) kanker membutuhkan waktu puluhan tahun. Di Indonesia ada kasus di usia muda, mungkin dari lifestyle,” kata Ikhwan seperti dilansir Lingkar Kediri dari ANTARA.
Baca Juga: Terlihat Biasa, Ternyata Kebiasaan Malas Gerak Bisa Jadi Pemicu Penyakit Kanker
Ikhwan menjelaskan bahwa kebiasaan sepele seperti malas gerak (mager) bisa memunculkan risiko kanker kolorektal.
“Aktivitas fisik rendah bisa memunculkan risiko (kanker kolorektal) meskipun kontribusinya tidak banyak,” ujar Ikhwan.
Pakar kesehatan merekomendasikan berolahraga ringan selama 30 menit setiap dari dalam seminggu.
Baca Juga: Tak Disangka, 9 Fakta Menarik Tubuh Manusia Ini Jarang Kita Ketahui
Hal tersebut secara umum dapat membantu meingkatkan kesehatan dan menurunkan risiko terserang berbagai jenis kanker seperti KKR.
Kebiasaan lain yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker KKR adalah konsumsi daging merah yang diolah secara berlebihan.
Daging merah yang telah mengalami proses pengolahan secara berlebihan dapat menjadikan daging bersifat karsinogenik.
Baca Juga: Terkejut! Mengungkap Rahasia Orang Tersehat Di Dunia, Ternyata Ini Yang Mereka Konsumsi
"Konsumsi daging merah berlebihan yang dibakar atau diolah dengan suhu tinggi, yang dimakan bisa bukan lagi daging tetapi sudah ada yang bersifat karsinogenik," kata Ikhwan.
Selain itu, kurangnya asupan sayuran dan buah-buahan yang tinggi serat, merokok, konsumsi makanan berpengawet, dan obesitas juga bisa menjadi faktor yang berkontribusi pada munculnya kanker KKR.
Sekitar 70 persen faktor penyebab kanker dipengaruhi oleh lingkungan termasuk aktivitas fisik, kebiasaan makan, merokok dan konsumsi minuman beralkohol.
Baca Juga: 8 Jenis Kesemutan Ini Wajib Anda Waspadai, Bisa Sebabkan Stroke, Ternyata Begini Gejalanya!
Data Globocan mencatat insiden kanker KKR di Indonesia sebesar 12,8 per 100.000 penduduk usia dewasa dan tingkat kematian sebesar 9,5 persen dari kasus kanker.
Menurut International Agency for Research on Cancer WHO, ekitar 25 persen dari kasus KKR memiliki kecenderungan genetik, dan 5 persen dari pasien KKR memiliki faktor keturunan yang terkait dengannya perkembangannya.***
