Kulit Berminyak Tidak Butuh Pelembab? Ternyata Salah, Ini 9 Mitos Perawatan Kulit yang Paling Umum

- 31 Januari 2021, 20:52 WIB
Ilustrasi perawatan kulit
Ilustrasi perawatan kulit /ANTARA

LINGKAR KEDIRI – Apakah Anda termasuk orang yang sangat memperhatikan kesehatan dan kecantikan kulit? Anda pastinya sudah sering mendengar beberapa mitos seputar perawatan kulit dan dan hal itu membuat beberapa orang menjadi percaya.

Tanpa disadari bisa jadi hal yang menurut Anda mitos adalah fakta atau sebaliknya. Dan jika salah langkah atau percaya begitu saja, bisa membawa hal buruk bagi kulit atau cara berpikir yang seharusnya tidak terjadi.

Jadi, untuk memisahkan antara fakta dan mitos. Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman ANTARA pada 31 januari 2021. Berikut adalah 9 mitos perawatan kulit yang paling umum.

Baca Juga: Jangan Biarkan Asmamu Kambuh! Segera Hindari Hal-Hal Berikut Ini

Produk mahal, hasil bagus

Dokter kulit Kavita Mariwalla, MD yang berbasis di New York menjelaska jika tidak semua produk yang memiliki nilai barang mahal akan jauh bekerja lebih baik daripada produk perawatan kulit yang murah.

"Ini semua tentang formulasi," kata Dr. Mariwalla, dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman ANTARA pada 31 januari 2021.

Kulit berminyak tidak butuh pelembab

Walaupun memiliki jenis kulit berminyak, tetapi kulit masih bisa mengalami dehidrasi. Stacy Chimento, MD, dokter kulit bersertifikat di Riverchase Dermatology di Miami mengatakan pelembab punya kontribusi untuk produksi minyak berlebihan sebagai cara untuk mengkompensasi dehidrasi yang berlebihan.

Baca Juga: Bahaya! Tak Hanya Dampak Ekonomi, Kini Sampah Medis Mulai Penuhi Teluk Jakarta

Memakai pelembab secara rutin akan membuat kulit tidak terlalu berminyak karena lebih berfokus pada menyeimbangkan produksi minyak. Kuncinya memilih pelembab yang ringan dan bebas minyak.

Semakin tinggi SPF di tabir surya, semakin baik

Utamanya SPF adalah untuk mengukur perlindungan produk terhadap sinar UVB, yang bisa membuat kulit terbakar.

Contohnya, SPF 100 hanya memblokir 99 persen sinar UVB, sedangkan SPF 50 persen 98 persen dan SPF 30 96,7 persen.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Mata Kita Sering Nyeri, Simak Cara Penyembuhannya Juga, Anda Wajib Tau!

Maka direkomendasi untuk tetap menggunakan rumus spektrum luas yang menghalangi sinar UVA dan UVB minimal SPF 30.

Lingkar hitam pada mata pertanda lelah

Kurang tidur memang bisa semakin membuat lingkaran mata yang hitam jadi buruk, tapi itu bukan satu-satunya penyebab.

Lingkar mata hitam tanda Anda kekurangan zat besi atau tidak mendapatkan cukup oksigen. Lingkaran hitam juga lebih menonjol pada kulit yang tipis, secara alami terjadi saat bertambah usia.

Baca Juga: Jangan Remehkan Gejala Kesemutan, Bisa Jadi Ini Awal dari Penyakit Berbahaya Berikut Ini, Anda Wajib Tau!

Pori-pori bisa membuka dan menutup

Dr. Chimento mengatakan pori-pori tidak bisa buka tutup seperti jendela. Jadi maksudnya pori-pori bisa melebar karena pengaruh usia, suhu dan genetika, serta kotoran dan minyak yang tersumbat. Cara terbaik untuk meminimalkan pori-pori dengan pengelupasan secara teratur.

Pakai tabir surya hanya saat panas

Walaupun matahari tidak bersinar, radiasi ultraviolet tetap ada di siang hari dan memancar sinar, bahkan saat mendung. Sinar ultraviolet ini yang menyebabkan penuaan dan kanker kulit. Jadi pakailah minimal SPF 30 setiap hari.

Penuaan kulit terjadi karena unsur genetika

Genetika juga berperan, tetapi penuaan kulit itu kompleks dan ditentukan oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik.

Baca Juga: 7 Buah Kaya Manfaat dan Bisa Jadi Sumber Kemakmuran Menurut Al-Qur'an, Salah Satunya Bisa Mencegah Kanker

Jika retinol mengiritasi kulit, hentikan penggunaannya

Retinol merupakan bahan anti-penuaan, tetapi juga punya efek samping seperti kemerahan, kekeringan, dan pengelupasan.

Jika mengalami iritasi, caranya bukan membuang tapi mengubah bagaimana dan kapan menggunakannya. Kurangi frekuensi penggunaan menjadi dua malam sekali, lalu perlahan tingkatkan intensitasnya.

Krim mata paling baik disimpan di lemari es

Danné Montague-King, penulis, ahli kimia botani, dan pendiri DMK Skincare, mengatakan suhu yang dingin tidak memperpanjang masa simpan produk.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah