Konsumsi Garam Berlebihan Sebabkan Penyakit Hingga Turunkan Sistem Imun, Ini Trik Diet Garam

- 5 Februari 2021, 16:08 WIB
Ilustrasi garam.
Ilustrasi garam. /Pixabay.com/Bru_nO.

LINGKAR KEDIRI – Setiap memasak, garam adalah komponen penting yang harus ada. Dan terkadang jika rasa dimasakan belum juga asin, maka garam akan ditambahkan sampai terasa. Namun, ternyata penggunaan garam yang berlebihan itu tidak baik.

Asupan garam yang berlebihan berisiko hingga menimbulkan berbagai penyakit seperti hipertensi sampai penyakit stroke, dan gagal jantung. Cukup mengerikan bukan, jika penggunaan yang  terlalu tinggi.

Tetapi, sebaliknya saat konsumsi yang terlalu kurang maka yang ditimbulkan adalah gangguan fungsi otot dan saraf, gangguan kontrol gula darah, dan lainnya.

Baca Juga: Suka Kunyah Es Batu Sampai Habis? Hentikan Kebiasaan Ini Bisa Berisiko Buat Gigi Rusak Hingga Patah

Sehingga penting bagi Anda untuk menjaga konsumsi garam yang ada makan setiap hari, terlebih di saat pandemi Covid-19 ini. Asupan garam yang tinggi juga dikaitkan dengan gangguan kekebalan tubuh.

Berdasarkan para peneliti dari University of Bonn, Jerman yang menerbitkan jurnal universitas pada Maret 2020 bahwa konsumsi garam yang tinggi berkaitan erat dengan sistem imun tubuh yang turun.

Para ilmuwan memaparkan dari hasil temuannya bahwa dampak dari asupan garam yang berlebihan bisa menekan kinerja hormon dan memengaruhi sistem imun tubuh.

Baca Juga: Emosi Meningkat Hingga Badan Panas? Ternyata Stres Bukanlah Penyebab Utama Demam, Ini Kata Ahli

Selain itu, asupan garam yang tinggi bisa memicu penumpukan zat sisa buangan tubuh (urea) di ginjal. Situasi ini tersebut menekan kemampuan sel darah putih untuk menghancurkan infeksi bakteri.

Lalu bagaimana tips atau trip untuk mengurangi konsumsi garam agar tidak berlebihan? Sedangkan masih ingin menikmati asinnya garam dan tetap harus seimbang asupan garam yang masuk ke tubuh.

Pakar kesehatan serta Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Profesor Hardinsyah memaparkan beberapa tips atau trik untuk menyeimbangkan asupan garam agar tetap stabil dengan kebiasaan atau pola konsumsi masyarakat Indonesia.

Baca Juga: Segera Cantumkan! Begini Kerangka Surat Lamaran Kerja untuk Fresh Graduate yang Mampu Memikat HRD

"Tak bisa dipungkiri, kebiasaan masyarakat Indonesia dalam membuat masakan memang banyak menggunakan bumbu dan rempah yang memiliki cita rasa tinggi, sedangkan dalam berbagai bumbu dan rempah itu juga sudah cukup banyak terkandung natrium. Nah cara yang sesuai jika masakan kita sudah banyak menggunakan berbagai bumbu rempah adalah dengan hanya menambahkan garam dapur dalam jumlah yang sedikit sekali," kata Prof Hardinsyah, dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman ANTARA pada 5 Februari 2021.

Profesor Hardinsyah merekomendasikan untuk mengganti garam dengan bumbu umami atu semacam MSG sebagai solusi, ini salah cara untuk diet garam.

"Banyak penelitian di luar negeri seperti di Jepang, menunjukkan bahwa penggunaan MSG bisa menjadi strategi diet rendah garam. Sebab, kandungan natrium dalam MSG hanya sepertiga dari kandungan natrium pada garam dapur biasa," kata Prof Hardinsyah, dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman ANTARA pada 5 Februari 2021.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah