Network
LINGKAR KEDIRI - Setiap orang mengalami perasaan cemas dan panik pada waktu-waktu tertentu. Ini adalah respons alami terhadap situasi stres atau berbahaya.
Tetapi seseorang dengan gangguan panik memiliki perasaan cemas, stres dan panik secara teratur dan kapan saja, seringkali tanpa alasan yang jelas.
Dilansir oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari nhs.uk, gejala gangguan panik muncul dalam bentuk dua hal, yaitu:
Baca Juga: Berikut Cara Mendidik Anak Sesuai Anjuran Islam, Seperti Mendidik Tanpa Melukai
- Kegelisahan
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman. Ini dapat berkisar dari ringan hingga parah, dan dapat mencakup perasaan khawatir dan takut. Panik adalah bentuk kecemasan yang paling parah.
Anda mungkin mulai menghindari situasi tertentu karena Anda takut situasi tersebut akan memicu serangan lain.
Ini dapat menciptakan siklus hidup ‘dalam ketakutan akan ketakutan’. Hal itu dapat menambah rasa panik Anda dan dapat menyebabkan Anda mengalami lebih banyak serangan.
Baca Juga: Berikut Cara Mendidik Anak Sesuai Anjuran Islam, Seperti Mendidik Tanpa Melukai
- Serangan panik
Selama serangan panik, Anda merasakan gejala fisik dan mental yang intens. Itu bisa datang dengan sangat cepat dan tanpa alasan yang jelas.
Serangan panik bisa sangat menakutkan dan membuat stres. Gejalanya meliputi:
Baca Juga: Berikut Cara Mendidik Anak Sesuai Anjuran Islam, Seperti Mendidik Tanpa Melukai
- detak jantung yang berdebar kencang
- merasa lemah
- berkeringat
- mual
- nyeri dada
- sesak napas
- gemetaran
- hot flushes
- panas dingin
- anggota badan gemetar
- sensasi tersedak
- pusing
- mati rasa atau kesemutan
- mulut kering
- kebutuhan untuk pergi ke toilet
- dering di telinga Anda
- perasaan takut atau takut mati
- perut yang mual
- kesemutan di jari Anda
- merasa seperti Anda tidak terhubung dengan tubuh Anda
Baca Juga: Berikut Cara Mendidik Anak Sesuai Anjuran Islam, Seperti Mendidik Tanpa Melukai
Kebanyakan serangan panik berlangsung antara 5 dan 20 menit. Namun, ada yang mengalami serangan panik hingga 1 jam lamanya.
Jumlah serangan yang Anda alami akan bergantung pada seberapa parah kondisi Anda. Beberapa orang mengalami serangan sekali atau dua kali sebulan, sementara yang lain mengalaminya beberapa kali seminggu.
Baca Juga: Berikut Cara Mendidik Anak Sesuai Anjuran Islam, Seperti Mendidik Tanpa Melukai
Meskipun serangan panik itu menakutkan, namun tidak berbahaya. Serangan tidak akan menyebabkan cedera fisik, dan kecil kemungkinannya Anda akan dirawat di rumah sakit jika memilikinya.
Ketahuilah bahwa sebagian besar gejala ini juga bisa merupakan gejala dari kondisi atau masalah lain, jadi Anda mungkin tidak selalu mengalami serangan panik. Misalnya, detak jantung Anda mungkin berdebar kencang jika tekanan darah Anda sangat rendah.
Baca Juga: Berikut Cara Mendidik Anak Sesuai Anjuran Islam, Seperti Mendidik Tanpa Melukai
Namun, jika Anda terus menerus atau secara intens mengalami gangguan panik, maka Anda bisa mengunjungi Psikiater.
Mereka akan meminta Anda untuk menjelaskan gejala Anda, seberapa sering Anda mendapatkannya, dan berapa lama Anda mengalaminya.
Baca Juga: Berikut Cara Mendidik Anak Sesuai Anjuran Islam, Seperti Mendidik Tanpa Melukai
Terkadang sulit untuk membicarakan perasaan, emosi, dan kehidupan pribadi Anda, tetapi cobalah untuk tidak merasa cemas atau malu.
Anda mungkin didiagnosis dengan gangguan panik jika Anda mengalami serangan panik yang teratur dan tidak terduga diikuti oleh setidaknya satu bulan kekhawatiran atau kekhawatiran terus menerus tentang serangan lebih lanjut.
Baca Juga: Berikut Cara Mendidik Anak Sesuai Anjuran Islam, Seperti Mendidik Tanpa Melukai
Namun, ada cara tersendiri jika suatu waktu Anda mengalami serangn panik, yaitu dengan lakukan cara-cara berikut:
- jangan melawannya
- Napas perlahan dan dalam
- Ingatkan diri Anda bahwa serangan itu akan berlalu
- fokus pada gambar yang positif, damai dan santai
- Ingat itu tidak mengancam nyawa
Baca Juga: Berikut Cara Mendidik Anak Sesuai Anjuran Islam, Seperti Mendidik Tanpa Melukai
Jika masih berlanjut, maka Anda dapat melakukan terapi dengan bantuan profesional seperti Psikolog atau Psikiater.***
