Network
LINGKAR KEDIRI - Organisasi Kesehatan Dunia sedang memantau varian virus corona yang muncul yang dapat menyebar lebih cepat dan dapat menghindari perlindungan vaksin.
Pada bulan Juni, WHO memberi label varian lambda dari virus corona baru sebagai varian yang menarik.
Varian lambda pertama kali diidentifikasi di Peru pada Desember 2020.
Ketika varian delta coronavirus terus berkembang di Amerika Serikat, para ilmuwan dan pejabat kesehatan masyarakat dengan hati-hati memantau varian lain yang muncul di banyak negara di seluruh dunia.
Baca Juga: Laporan Mengejutkan, Lembaga FDA Temukan Vaksin yang Miliki Efek Samping Dapat Melumpuhkan Manusia
Varian yang muncul ini dikenal sebagai lambda. Inilah yang perlu Anda ketahui tentangnya.
Varian lambda pertama kali diidentifikasi di Peru pada Desember 2020.
Pada bulan Juni, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi label lambda sebagai "varian minat" berdasarkan adanya beberapa perubahan genetik terkait.
“Lambda membawa sejumlah mutasi dengan dugaan implikasi fenotipik, seperti potensi peningkatan penularan atau kemungkinan peningkatan resistensi terhadap antibodi penetralisir,” tulis WHO dalam Pembaruan Epidemiologi Mingguan yang diterbitkan pada 15 Juni.
Mutasi ini menunjukkan varian mungkin menyebar lebih cepat atau menghindari perlindungan yang ditawarkan oleh vaksin COVID-19.
