Sangat Menular
Dalam laporannya pada pertengahan Juni, WHO mengatakan bahwa “Lambda telah dikaitkan dengan tingkat substantif penularan komunitas di banyak negara, dengan peningkatan prevalensi dari waktu ke waktu bersamaan dengan peningkatan insiden COVID-19.”
menurut sebuah penelitihan di Chili pada Juli 2021 lalu, mutasi L45Q2 yang ditemukan pada varian Lambda telah terbukti meningkatkan infektivitas virus.
Disisi lain, studi yang dilakukan di Amerika serikat menunjukkan bahwa protein lonjakan Lambda meningkatkan infektivitas virus hingga dua kali lipat.
Menunjukkan Resistensi Vaksin
Studi Chili menunjukkan bahwa varian Lambda kemungkinan dapat menghindari antibodi vaksin.
Mutasi yang ada dalam lonjakan varian Lamda ini memberikan peringatan peningkatan infektivitas dan pelepasan kekebalan dari antibodi penetral yang ditimbulkan oleh CoronaVac.
Baca Juga: Cek Fakta: Petinggi Microsoft Sebut 3 Miliar Orang Harus Mati Dimasa Pandemi, Berikut Penjelasan Bill Gates
Ancaman Potensial Bagi Manusia
Peneliti Kei Sato dari Universitas Tokyo mengatakan bahwa "Lambda dapat menjadi ancaman potensial bagi masyarakat manusia."
hal ini disebabkan lantaran varian Lambda memiliki kemampuan menghindari kekebalan pada pasien yang sebelumnya terinfeksi.
Sementara profesor epidemiologi Graham mengatakan gelombang infeksi baru dapat terjadi dalam beberapa bulan di Amerika Serikat, di mana Lambda belum mendominasi.
Penting Untuk Lakukan Suntikan Booster
Untuk meningkatkan perlindungan masyarakat terhadap varian Lambda, pemerinta didesak agar memberikan suntikan booster.