LINGKAR KEDIRI - Film porno saat ini lebih mudah diakses daripada sebelumnya.
Berkat proliferasi internet, video dan gambar porno sekarang tidak lebih dari beberapa ketukan untuk menemukannya.
Maka tidak mengherankan bahwa penelitian menunjukkan sebagian besar dari kita telah melihat film porno dalam beberapa bentuk walaupun hanya setidaknya sekali.
Namun, ada beberapa dari kita yang sepertinya tidak cukup dan menonton fim porno lebih dari beberapa jam seminggu.
Lalu, apa pengaruhnya terhadap orang-orang itu? Apakah itu semua hanya sedikit godaan yang tidak berbahaya atau ada sisi yang lebih jahat dari menonton pornografi?
Dilansir dari Sicence Fokus, sebuah eksperimen oleh Dr Valerie Voon dari Departemen Psikiatri di University of Cambridge menemukan bahwa orang dengan 'perilaku seksual kompulsif' menunjukkan pola aktivitas otak yang berbeda.
Hal itu nampak saat melihat gambar erotis dibandingkan dengan kontrol 'sehat'.
Ini adalah pola yang mirip dengan yang terlihat pada penyalahgunaan narkoba. Jadi, bisakah pornografi benar-benar merugikan?