Tapi sudah jelas bahwa kesehatan mental dan kehidupan seks dari khalayak luas menderita efek bencana.
Baca Juga: Indonesia U-20 Menang Melawan Vietnam dengan Skor 3-2, Pelatih Shin Ungkap Rasa Bangganya
Dari depresi hingga disfungsi ereksi, pornografi tampaknya membajak jaringan saraf seseorang dengan konsekuensi yang mengerikan.
Di dalam peneelitian lab mempelajari jaringan saraf yang mendasari proses pembelajaran dan memori.
Sifat-sifat video porno menjadikannya pemicu yang sangat kuat untuk plastisitas, kemampuan otak untuk berubah dan beradaptasi sebagai hasil dari pengalaman.
Dikombinasikan dengan aksesibilitas dan anonimitas konsumsi pornografi online, kami lebih rentan dari sebelumnya terhadap efek hiper-stimulasinya.***