Dilansir dari Neuroscience News, studi menunjukkan bahwa perubahan dalam transmisi dopamin dapat memfasilitasi depresi dan kecemasan.
Sesuai dengan pengamatan ini, konsumen porno melaporkan gejala depresi yang lebih besar, kualitas hidup yang lebih rendah, dan kesehatan mental yang lebih buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak menonton film porno.
Temuan menarik lainnya dalam penelitian ini adalah bahwa konsumen porno kompulsif mendapati diri mereka menginginkan dan membutuhkan lebih banyak porno, meskipun mereka tidak selalu menyukainya.
Analisis salah satu situs porno mengungkapkan bahwa seks konvensional semakin menarik bagi pengguna dan digantikan oleh tema-tema seperti inses dan kekerasan.
Pengabadian kekerasan seksual secara online sangat meresahkan, karena tingkat insiden kehidupan nyata dapat meningkat sebagai akibatnya.
Beberapa ilmuwan mengaitkan hubungan ini dengan aksi neuron cermin.***