Ciri-ciri Wanita yang Baik Untuk Dijadikan Istri Menurut Islam

- 8 Oktober 2022, 16:37 WIB
Ilustrasi foto: Ciri-ciri wanita yang baik dijadikan istri
Ilustrasi foto: Ciri-ciri wanita yang baik dijadikan istri /Instagram.com @ritasorchayuliana

LINGKAR KEDIRI - Istri yang baik dalam Islam adalah yang dianggap menjaga kesucian dan kehormatannya dalam kehadiran dan ketidakhadiran suami.

Serta rajin dalam mengerjakan hal-hal kecil dan besar.

Untuk lebih lanjut tentang kualitas terbaik dari seorang istri yang baik, lihat jawaban rinci di artikel ini.

Baca Juga: KASUS SUBANG Segera Diungkap Polda Jabar, Temuan DNA oleh dr Sumy Hastry Menjadi Penentu Diungkapnya Pelaku?

Pentingnya memilih pendamping yang soleha.

Karena dunia ini adalah panggung yang menuju ke akhirat.

Dimana manusia diuji untuk melihat apa yang mereka lakukan di akhirat.

Sehingga Allah akan membalasnya pada hari kebangkitan.

Baca Juga: Ikatan Cinta 8 Oktober 2022, Bukan Nino, Sosok Ini yang Menghamili Siena

Maka yang harus dilakukan oleh seorang Muslim yang bijaksana adalah mencari di dunia ini segalanya dengan diniatka ibadah kepada Allah.

Bantuan dan dukungan yang paling penting adalah teman yang benar.

Itu dimulai dengan masyarakat Muslim dimana dia tinggal, kemudian dengan memilih teman-teman yang saleh, seperti yang disabdakan Nabi SAW:

“Jangan berteman dengan siapa pun kecuali orang yang beriman,” diriwayatkan oleh Abu Dawud (4832); digolongkan hasan (baik) oleh al-Albani dalam Sahih al-Jami‘.

Baca Juga: Rahasia Keutamaan yang Diberikan Allah Bagi Orang yang Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

Kualitas terbaik dari istri yang baik

Istri yang soleha adalah yang baik dalam banyak aspek.

Dialah yang dianggap akan menjaga kesucian dan kehormatannya dalam kehadiran dan ketidakhadiran suami, dan rajin dalam hal-hal kecil dan besar.

 Allah berfirman:

“Maka wanita-wanita soleha itu taat beribadah, dan menjaga (suami) ketika tidak ada apa-apa yang Allah ingin mereka jaga” [an-Nisa 4:34].

Dia adalah orang yang memiliki karakter yang baik dan memiliki perilaku yang baik.

Dia tidak dikenal karena ucapan kotor, kekejaman atau perilaku buruk; melainkan dia baik hati, murni jiwa dan bersih hatinya, berbicara dengan lembut dan memperlakukan orang dengan baik.

Lebih penting dari semua itu, dia menerima nasihat dan mendengarkannya dengan penuh perhatian dan sepenuh hati; dia bukan termasuk orang yang terbiasa berdebat dengan keras kepala dan arogan.***

 

Editor: Haniv Avivu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x