Radiasi Bulan Ternyata Berbahaya Bagi Tubuh Manusia, Ini Penjelasannya

- 28 September 2020, 16:57 WIB
Dampak radiasi bulan pada tubuh manusia
Dampak radiasi bulan pada tubuh manusia /Ponciani

LINGKAR KEDIRI - Hal ini memang jarang diketahui oleh masyarakat dan bahkan tidak disangka-sangka.

Perlu diketahui bahwa radiasi adalah salah satu bahaya utama perjalanan luar angkasa bagi para astronaut, untuk itu penting memahami risiko yang akan dihadapi.

Kini berkat adanya instrumen khusus yang ada di pendarat Bulan yakni Tiongkok Chang'e-4, diketahui bahwa paparan radiasi di satelit alami Bumi itu ternyata memiliki tingkat bahaya yang tinggi bagi astronot.

Baca Juga: Tsunami 20 Meter di Pulau Jawa Belum Tentu Terjadi, Ini Sederet Pengetahuan yang Perlu Dipahami

Lingkungan dengan gravitasi rendah dapat melemahkan otot dan tulang, serta di Bulan radiasi dari Matahari maupun sinar kosmik meningkatkan risiko kanker, demensia, dan penyakit kardiovaskular.

Informasi ini penting bagi NASA dan badan antariksa lainnya yang berencana mengirim manusia ke Bulan.

Menutip Pikiran-Rakyat.com dalam "Paparan Radiasi di Bulan Ternyata Berbahaya bagi Manusia, Bisa Timbulkan Kanker hingga Demensia"

Hal ini merupakan temuan tim peneliti Tiongkok-Jerman di sisi jauh Bulan pada tahun 2019 dengan memberikan pengukuran penuh pertama pada paparan radiasi dari permukaan Bulan.

"Radiasi Bulan adalah antara dua dan tiga kali lebih tinggi daripada yang Anda miliki di ISS (Stasiun Luar Angkasa Internasional)," kata rekan penulis Robert Wimmer-Schweingruber, ahli astrofisika di University of Kiel, seperti dikutip dari Science Alert.

Astronout akan menerima radiasi 200 hingga 1.000 kaki lebih banyak di bulan daripada di Bumi atau setara lima hingga sepuluh kali lebih banyak dibandingkan penumpang dalam penerbangan trans-Antartika.

Baca Juga: Grand Final Lida 2020 Digelar Nanti Malam dengan Total Hadiah 1 Miliar, Ini Cara Dukung Jagoan Anda

"Astronout harus melindungi diri mereka sendiri sejauh mungkin selama tinggal lebih lama di Bulan, misalnya dengan menutupi habitat dengan lapisan tanah Bulan yang tebal," tambah Robert.

Tim peneliti itu mengatakan bahwa pembacaan yang lebih akurat dari hasil temuan mereka dapat menginformasikan tidak hanya misi awak di masa depan ke Bulan, tetapi juga memberikan titik awal yang baik untuk model yang lebih baik dari planet lain seperti Mars.

Penelitian tersebut telah dipublikasikan di jurnal Science Advances pada 25 September 2020 dengan judul 'First measurements of the radiation dose on the lunar surface'.***(Julkifli Sinuhaji)

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x