Pertemuan dengan WML, Mahfud MD Sebut Indonesia Adalah Laboratorium Pluralisme dan Toleransi

9 Desember 2020, 18:27 WIB
Tangkapan layar twitter status Mahfud MD saat menemui anak buah Raja Salman. /Twitter/Mahfud MD

LINGKAR KEDIRI – Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD mengatakan bahwa Indonesia merupakan laboratorium pluralisme dan toleransi.

Terlebih Indonesia mayoritas dari penduduknya beragama Islam sekaligus menjadi negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia.

“Indonesia adalah laboratorium pluralisme dan toleransi yang paling efektif di dunia karena merupakan negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia dan dengan berbagai agama dan madzhab keagamaan yang sangat lengkap. Semua bisa hidup berdampingan,” demikian ucap Mahfud.

Baca Juga: Terkait Pencegahan Korupsi, KPK Saling Tukar Informasi dan Data Dengan BNPT, BNN dan BPIP

Baca Juga: Daftar 7 Artis yang Mencalonkan Diri di Pilkada Serentak 2020 Hari ini

Dalam pertemuan antara Mahfud dengan Sekjen Rabithah Alam Islami atau World Moslem Leage (WML), Syech Abdul Karim Al Issa di kantornya, Riyadh, Arab Saudi pada Selasa 8 Desember 2020 tersebut, keduanya menegaskan tentang perlunya penerapan wawasan moderasi Islam (Wasathiyah Islam) di kalangan kaum muslimin di seluruh dunia.

Adanya fakta bahwa umat manusia di seluruh dunia memiliki agama dan keyakinan yang berbeda-beda, maka diperlukan inklusivisme dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kaum muslimin juga diminta agar tidak terjebak dalam sikap ekstrimisme-radikal atau liberalisme. Melainkan umat muslim haruslah menjadi jalan tengah yang menjadi agen perdamaian.

Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Ikatan Cinta 9 Desember 2020: Al Berhasil Hubungi Michelle, Aladin Bersatu Lagi

Sebagaimana dilansir dari laman Antara, Mahfud mengungkapkan bahwa konsep Wasathiyyah Islam sangat sesuai untuk umat Islam di Indonesia mengingat di Indonesia banyak agama dan keyakinan yang dianut oleh umatnya.

Sementara itu, Abdul Karim Al Issa menyatakan kekagumannya terhadap  kaum muslimin di Indonesia karena pengarusutamaannya pada konsep wasathiyyah Islam.

Dalam kunjungannya ke Indonesia untuk meresmikan Museum Sejarah Nabi Muhammad dan berceramah di sejumlah tempat, Abdul Karim Al Issa menilai bahwa kaum muslimin di Indonesia telah mencerminkan kesadaran bahwasannya manusia diciptakan berbeda-beda, namun tetap memiliki derajat yang sama dalam kehidupan bersama.

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Jawa Timur 9 Desember 2020, Kediri Diguyur Hujan Hari Ini

“Kaum muslimin Indonesia mengikuti Piagam Madinah yang dulu dibuat sendiri oleh Nabi Muhammad,” kata Abdul Karim Al Issa.***

Editor: Mualifu Rosyidin Al Farisi

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler