LINGKAR KEDIRI - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menetapkan alat deteksi Covid-19, GeNose sebagai salah satu alternatif pemeriksaan kesehatan yang menjadi persyaratan bagi penumpang kereta api jarak jauh.
Hal ini sebagaimana diterangkan oleh Menhub, Budi Karya Sumadi sebelumnya bahwa pemeriksaan GeNose C19 dapat menjadi opsi bagi masyarakat untuk melakukan pengecekan selain dengan tes rapid antigen dan PCR untuk penumpang kereta api jarak jauh.
Penggunaan GeNose sendiri masih terbatas di dua stasiun yakni Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Tugu Yogyakarta.
Baca Juga: Jack Ma Dihapus Dari Daftar Pemimpin Wirausaha China, Apa Yang Terjadi?
Baca Juga: Rahasia Orang Kaya, Inilah 5 Aset Yang Harus Anda Punya Yang Tidak Banyak Orang Tahu
Namun secara bertahap, penerapan GeNose akan ditambah di sejumlah titik staisun kereta api lainnya.
Adapun untuk tahap awal, PT Kereta Api Indonesia (Persero) telah mematok tarif pemeriksaan tes Covid-19 GeNose sebesar Rp20 ribu.
"Tarif yang dikenakan pada saat uji coba atau pre launching ini adalah Rp.20 ribu," tutur Vice President Public Relations PT KAI, Joni Martinus dalam keterangannya, Rabu 3 Februari 2021.
Baca Juga: Bergelimang Harta, Raffi Ahmad Ceritakan Keluh Kesah Kebangkrutan Usahanya
Dikutip oleh Lingkar Kediri dari laman PMJ News, Joni mengklaim bahwa saat ini PT KAI sudah siap untuk menerapkan layanan pemeriksaan kesehatan dengan GeNose C19 di stasiun.
Hal ini untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menghadirkan layanan transportasi kereta api yang bebas dari Covid-19.
Menurut Joni, alat pemeriksaan GeNose dapat membantu mendeteksi dini penularan Covid-19 sehingga dapat mencegah penularan virus.
Baca Juga: 7 Rahasia Kaya Dan Sukses Ala Susi Pudjiastusi, Simak Selengkapnya Disini
"Dengan adanya layanan pemeriksaan GeNose C19 di staisun akan semakin memperkuat deteksi dini penularan Covid-19 sehingga lebih mempercepat pencegahan penularan Covid-19 dan menjadikan moda transportasi kereta api yang makin nyaman, aman, dan sehat," ucap Joni.***