LINGKAR KEDIRI - Wakil Presiden (Wapres) RI KH Ma'ruf Amin meminta agar umat Islam menjauhi cara berpikir sempit dan tidak terbuka terhadap perubahan.
Sebab, Ma'ruf Amin menilai pola pikir seperti itulah yang menjadi hambatan perkembangan jaman saat ini.
"Saya tidak ingin umat Islam, ikut dalam arus berpikir sempit. Seperti fenomena yang muncul belakangan ini," ungkap Ma'ruf di Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, pada Kamis, 11 Februari 2021 dikutip dari PMJ News.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 12 Februari 2021: Cancer Hingga Virgo, Kesalahan Kecil Berakibat Rezeki Seret, Leo
Ma'ruf Amin memberikan contoh cara berpikir sempit yang nyata saat ini, salah satunya tidak percaya dengan adanya pandemi Covid-19.
Selain itu, juga percaya teori-teori konspirasi tentang sesuatu hal tanpa mencoba untuk memahami fenomena dengan akal sehat dan memanfaatkan ilmu pengetahuan.
Menurut Ma’ruf Amin, pola pikir tersebut justru menghambat dan kontra produktif terhadap upaya membangun kembali peradaban Islam.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 12 Februari 2021: Aries, Taurus, Berhati-Hatilah Gemini, Usaha Bisa Hancur Karena Ini
Baca Juga: Fakta Unik Tentang Kecoak dan 5 Cara Alami Untuk Mengusirnya
Hal itu pula yang menjadi salah satu penyebab negara berpenduduk Muslim banyak mengalami kemunduran.
“Juga masih tergolong under developed country dan mengalami ketertinggalan dalam bidang ekonomi, pendidikan, iptek dan bidang lainnya," tambahnya.
Karena itu, sebaiknya cara berfikir yang dikedepankan umat saat ini yakni cara berpikir yang ditonjolkan Rasulullah SAW.
Baca Juga: Lakukan 8 Tips ini Agar Kamu Bisa Menulis Cerita Fiksi Dengan Baik dan Benar, Anda Wajib Tau!
Baca Juga: Yuk Intip Minuman Khas Cina Untuk Imlek, Berkhasiat Untuk Terapi Kesehatan Juga Loh
Yaitu, moderat, dinamis, namun tetap dalam koridor manhaji dan tidak ekstrim.
Ma’ruf Amin meyakini pola pikir seperti itu akan membawa umat kembali berjaya saat zaman kejayaan Islam sebelumnya.
"Pelestarian dan penerapan cara berpikir tersebut yang kemudian melahirkan peradaban Islam yang menjadi peradaban dunia. Terutama pada zaman kejayaan Islam dari tahun 800 sampai 1258 Masehi," pungkas Ma’ruf Amin.***