LINGKAR KEDIRI – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingkatkan masyarakat untuk terus waspada akan cuaca ekstrem.
Pasalnya BMKG memperkirakan akan terjadi cuaca ekstrem hingg sepekan kedepan yaitu 10 Februari – 16 Februari 2021 di sejumlah wilayah yang saat ini memasuki puncak musim hujan.
“Puncak musim hujan akan terjadi pada Januari – Februari 2021 di sebagian besar wilayah Sumatra selatan, DKI Jakarta, sebagian wilayah Kalimantan, Maluku dan Papua Barat,” kata Deputi bidang Metorologi BMKG Guswanti dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Sabtu, 13 Februari 2021: Nino Mengetahui Elsa Bohongi Mama Karina
Analisis BMKG menunjukan kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam beberapa hari kedepan.
Hal ini disebabkan oleh munculnya pusat tekanan rendah wilayah Austratlia dan munculnya sirkulasi siklonik di sekitar wilayah utara Indonesia.
Sehingga pola arah dan kecepatan angin terpengaruhi yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilyah Indonesia.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Sabtu, 13 Februari 2021: Nino Mengetahui Elsa Bohongi Mama Karina
Selain itu, kondisi labilitas atmosfer yang sangat kuat turut mempengaruhi signifikan terhadap pertumbuhan awan hujan dalam skala local.
Berdasarkan perkiraan cuaca, BMKG memperkirakan dalam peiode sepekan ke depan curah hujan dengan “intensitas lebat” dan disertai kilat atau petir dan angin kencang berpotensi terjadi di wilayah Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, Jambi.
Kondisi yang sama juga berpotensi di Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, dan Papua.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta Sabtu, 13 Februari 2021: Nino Mengetahui Elsa Bohongi Mama Karina
Perkiraan cuaca tersebut akan berdampak potensi banjir bandang periode 10 – 11 februari 2021 dengan status siaga yaitu Banteb, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sedangkan gelombang laut dengan ketinggian 1,25 – 2,5 meter kategori sedang sepekan kedepan diperkirakan berpeluang terjadi di Perairan Sabang, Perairan barat Aceh, hingga Kepulauan Nias, peraian Bengkulu, perairan Kepulauan Anambas-Natuna, Peraian timur Lingga-Bintan, Selat Karimata dan Laut Jawa.***