LINGKAR KEDIRI - PT. Perusahaan Listrik Negara Unit Induk Distribusi (PLN-UID) Bali mengungkapkan bahwa listrik di kawasan Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung akan padam total saat perayaan Hari Raya Nyepi 2021.
Pemadaman akan dilakukan selama 24 jam, yakni pada 14-15 Maret 2021 mulai pukul 06.00 WITA hingga hari Senin pukul 06.00 WITA.
Manager Komunikasi PLN UID Bali, Made Arya di Denpasar pada Sabtu 13 Maret 2021 menuturkan bahwa pemadaman listrik di Nusa Penida tersebut merupakan permintaan desa adat setempat.
Langkah itu dilakukan dalam rangka perayaan Hari Suci Nyepi sehingga dapat berjalan khusyuk di kawasan pulau tersebut.
Namun demikian, di Bali secara umum saluran listrik akan tetap menyala.
Sedangkan untuk penerangan jalan raya di kabupaten dan kota dilakukan dengan kebijakan masing-masing daerah kabupaten/kota.
Baca Juga: Auto Insecure! Segini Ternyata Penghasilan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah jadi YouTuber
Biasanya lampu jalan kemungkinan dipadamkan mulai pukul 10.00 WITA pada 14 Maret 2021 dan dilakukan secara serentak.
Sementara terkait kesiapan atau antisipasi PLN saat perayaan Hari Raya Nyepi, Made Arya menuturkan bahwa pihaknya akan tetap menyiagakan jika terjadi gangguan secara mendadak.
"Ketika terjadi gangguan, tidak semua gangguan petugas turun ke lapangan. Kalau bersifat gangguan biasa hanya meminimalkan daerah padam. Kalaupun turun perugas kami akan dibekali surat dispensasi dan didampingi pencalang," kata Made Arya dikutip dari laman Antara.
Lebih lanjut, Made Arya menjelaskan penurunan beban puncak saat Hari Raya Nyepi diprediksi sekitar 531 MW dari beban biasanya 900 MW, atau terjadi penurunan 4,2 persen. Sedangkan kondisi normal biasanya turun 35-40 persen.
Namun demikian, penurunan beban daya listrik saat perayaan Hari Raya Nyepi di Bali sudah menjadi hal yang biasa setiap tahunnya.
"Penurunan beban daya listrik saat Nyepi sudah biasa setiap tahunnya karena pada perayaan pergantian tahun baru (saka) bagi umat Hindu di Bali ditandai dengan Catur Brata Penyepian, yakni tidak bepergian, tidak bersenang-senang, tidak bekerja, dan tidak menyalakan api atau lampu," tutur Made Arya.***