Banjir Bandang dan Longsor NTT, 128 Orang Meninggal Dunia, 72 Dinyatakan Hilang

6 April 2021, 10:23 WIB
Banjir Bandang NTT, kondisi salah satu akses jalan terputus akibat pohon tumbang di Waingapu Pulau Sumba hari ini Selasa 6 April 2021 /Pendengar Radio PRFM/Dedi Pecu

 

LINGKAR KEDIRI - Bencana alam berupa banjir dan tanah longsor yang terjadi di sejumlah wilayah di provinsi Nusa Tenggara Timur setidaknya telah memakan 128 korban jiwa.

Bencana yang terjadi merupakan dampak dari cuaca ekstrem yang ditandai dengan munculnya siklon tropis Seroja.

Dari 128 warga yang meninggal tersebut, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati pada Selasa, 6 April 2021 juga merinci jumlah korban yang meninggal.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir dan Keuangan 6 April 2021, Gemini Usahanya Berbuah Manis, Taurus Mendapat Karir Bagus

Raditya menjelaskan korban meninggal dunia dari Kabupaten Lembata ada 67 korban, Flores Timur 49 korban, dan Alor 13 korban.

Sementara untuk korban yang dinyatakan hilang mencapai 72 orang, dengan rincian Kabupaten Alor 28 orang, Flores Timur 23 orang, dan Lembata 21 orang.

Selanjutnya, berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB per Senin 5 April 2021 pukul 23.00 WIB, terdapat sebanyak 2.019 KK atau 8.424 warga mengungsi, serta 1.083 atau 2.683 warga lainnya terdampak.

Baca Juga: TNI AL Kerahkan 15 Kapal Perang Indonesia di Perairan Laut Natuna, Latihan Militer Dalam Rangka Kerjasama

"Pengungsian terbesar diidentifikasi berada di Kabupaten Sumba Timur dengan jumlah 7.212 jiwa (1.803 KK), Lembata 958, Rote Ndao 672 (153 KK), Sumba Barat 284 (63 KK), dan Flores Timur 256," kata Raditya seperti dikutip lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman Antara.

Cuaca ekstrem yang merupakan dampak dari Siklon Tropis Seroja tersebut masih berpotensi terjadi di kawasan NTT dalam beberapa hari ke depan.

Siklon tropis tersebut berdampak di delapan wilayah administrasi kabupaten dan kota, meliputi Kota Kupang, Kabupaten Flores Timur, Malaka, Lembata, Ngada, Sumba Barat, Sumba Timur, Rote Ndao, dan Alor.

Baca Juga: Ancaman China: Rodrigo Duterte Peringatkan Beijing, Aksinya di Laut China Selatan Dapat Timbulkan Permusuhan

Berkenaan dengan pascabencana, BPBD kabupaten dan kota bersama dengan berbagai pihak masih terus melakukan penanganan darurat bencana seperti evakuasi, penyelamatan, pelayanan di pengungsian, distribusi logistik, maupun pembukaan akses ke wilayah terisolasi.***

 

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler