Kepala Staf AL Sampaikan Oksigen di KRI Nanggala 402 Dapat Bertahan 5 Hari

24 April 2021, 21:35 WIB
KSAL TNI Yudo Margono /Tangkap layar kanal YouTube/Puspen TNI

LINGKAR KEDIRI - Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menyampaikan kemungkinan kapasitas oksigen KRI Nanggala-402 dapat bertahan sampai 5 hari apabila listrik dalam kapal selam itu tetap menyala.

"Ketika kapal tidak blackout atau memiliki kemampuan kelistrikan, ini (kapasitas oksigen) bisa sampai 5 hari," ujar Yudo Margono pada Sabtu 24 April 2021 saat jumpa pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Bali.

Dilansir dari Lingkar-Kediri.com dari Antara, Kepala Staf Angkatan Laut belum dapat memastikan apakah KRI Nanggala-402 saat berlayar dan turun ke bawah permukaan laut itu dalam keadaan mati listrik (blackout) atau tidak.

Baca Juga: Penemuan Peluncur Torpedo Hingga Alat Shalat Diyakini Jadi Bukti Autentik Tenggelamnya KRI Nanggala 402

"Kemarin yang saya sampaikan (mesin dan listrik, red.) masih hidup semua, dan isyarat-isyarat untuk perang tempur, perang menyelam ini masih terdengar dari kapal penjejak Kopaska (Komando Pasukan Katak) yang jaraknya 50 meter dari kapal selam tersebut," ujarnya.

Dari informasi itu, Yudo berharap KRI Nanggala-402 tidak dalam keadaan listrik mati.

Walaupun demikian, jika listrik dalam kapal selam mati total, kapasitas oksigen hanya tersedia sampai 72 jam atau kurang lebih 3 hari.

Baca Juga: KRI Nanggala-402 Dinyatakan Tenggelam, Panglima TNI Ungkap Temuan Tumpahan Minyak dan Serpihan

KRI Nanggala-402 telah hilang kontak pada hari Rabu 21 April 2021 sekitar pukul 03.00 WITA. Jika kondisi kapal dalam keadaan blackout, oksigen hanya akan tersedia sampai Sabtu 24 April 2021 pukul 03.00 WITA.

Namun, jika aliran listrik masih menyala, kemungkinan kapasitas oksigen dalam kapal akan tersedia sampai 5 hari dan akan habis kurang lebih pada hari Senin 26 April 2021.

Sejauh ini, pencarian KRI Nanggala-402 masih terus berlangsung sejak pertama kali dimulai pada hari Rabu 21 April 2021.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah, Buka Puasa, Sahur, Waktu Sholat di Kota Kediri 13 Ramadhan, Minggu 25 April 2020

Pencarian kapal saat ini terkonsentrasi di sembilan titik pada perairan utara Bali, yaitu sekitar 40 kilometer dari pesisir Celukan Bawang, Kabupaten Buleleng.

Sembilan titik itu jadi daerah fokus penyelidikan karena tim pencari sempat menemukan tumpahan minyak serta mendeteksi daya magnet cukup kuat pada kedalaman 50—100 meter.

Dalam jumpa pers di Base Ops Lanud I Gusti Ngurah Rai, Sabtu, Laksamana TNI Yudo Margono memprediksi kemungkinan posisi kapal selam telah bergeser sekitar 2 mil dari lokasi penyelaman.

Baca Juga: UAS Akan Nikahi Wanita Cantik, Benarkah Sosok Wanita Tersebut Adalah Ayana Moon?

Sejauh ini, TNI telah mengerahkan 21 KRI, yang sebagian besar memiliki daya deteksi sonar untuk memetakan situasi di kedalaman dan dasar laut. Beberapa kapal itu, di antaranya KRI Rigel-933, KRI Rimau-724, kapal selam KRI Alugoro-405.

TNI juga menerima beberapa bantuan kapal dari negara-negara sahabat, di antaranya MV Swift Rescue (Singapura), MV Mega Bhakti (Malaysia), HMAS Ballarat dan HMAS Sirius (Australia), SCI Sabarmati (India), dan satu unit pesawat Poseidon (Amerika Serikat).

Sementara itu, Kepolisian Republik Indonesia dan Basarnas juga turut mengerahkan kapal, alat deteksi bawah laut (ROV), dan drone untuk membantu pencarian serta penyelamatan KRI Nanggala-402 yang membawa 53 penumpang.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler