LINGKAR KEDIRI - Gempa Bumi merupakan bencana yang selalu terjadi di indonesia karena Indonesia terletak di atas tiga lempeng yakni lempeng eurasia, lempeng pasifik dan Indo-Australia.
Pergerakan salah satu lempeng akan memicu guncangan pada bumi yang merupakan penyebab terjadinya gempa.
Jika di nilai dari kekuatannya, gempa bumi bervariasi, ada yang memiliki kekuatan guncangan kecil ada pula yang memiliki guncangan besar hingga menyebabkan kerusakan dan memakan korban jiwa.
Yang paling baru, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan pada masyarakat Indonesia tentang adanya potensi gempa bumi berkekuatan 8 dan berpotensi tsunami 30 meter.
Informasi tersebut datang dari Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, beliau mengatakan secara umum beberapa wilayah yang ada di Indonesia mengalami peningkatan intensitas gempa bumi.
"Secara umum wilayah Indonesia mengalami lompatan kejadian gempa-gempa dengan berbagai magnitudo rata-rata 4 sampai 5.000 kali sejak tahun 2008," ungkapnya dalam webinar yang dirilis oleh akun YouTube BMKG.
"Kemudian sejak tahun 2017 yang tadinya 4 sampai 5.000 kali menjadi lebih dari 7.000 kali, dan bahkan 2018 meningkat menjadi 11.900 kali," tambahnya.
Baca Juga: Xi Jinping Ancam Kuasai Amerika Serikat, ini Tanggapan Hingga Persiapan Joe Biden Hadapi China
Beberapa wilayah yang sangat rentan menghadapi potensi gempa dengan kekuatan berskala besar akan terjadi di Pesisir selatan Jawa Timur hingga Selat Sunda
Tak cukup sampai disitu, Dwikorita mengatakan akan terjadi potensi gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 8,7 dan tsunami dengan tinggi lebih dari 25 meter.
"Nah sehingga kami menyusuri pantai mulai Jatim sampai Selat Sunda mencek yang kami khawatirkan dari catatan sejarah gempa-gempa yang kekuatannya di atas M7,0 diprediksi skenario terburuk kekuatannya M 8,7. Kekuatan M 8,7 ini bisa membangkit tsunami," ucap Dwikorita.
Baca Juga: Rayakan Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2021, ini Link Download Gratis Twibbon Keren Ucapan Selamat
Dwikorita pun menjelaskan pihaknya turut mengecek kesiapan aparat guna antisipasi terjadinya gempa bumi berskala besar di daerah rawan gempa dan tsunami yang meliputi kesiapan sarana prasaranan serta proses evakuasi.
"Sehingga yang kami cek itu adalah kesiapan aparat setempat dan juga pemerintah daerah setempat serta persiapan sarana dan prasarana untuk evakuasi bila terjadi tsunami," pungkasnya.
Disclaimer : Artikel ini sebelumnya pernah tayang di pikiranrakyat.com dengan judul “Potensi Gempa Bumi M 8,7 Disertai Tsunami 30 Meter Hantui Pulau Jawa, BMKG Pastikan Kesiapan Evakuasi"