Inilah Ketakutan yang Menghantui PDIP di Pilpres 2024, Ramalan Denny Darko Sebut Belajar Dari Kasus Jokowi

31 Mei 2021, 18:49 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani, Ketua DPP PDIP. /Kolase foto Instagram/@puanmaharani/@ganjar_pranowo

 

LINGKAR KEDIRI - Isu Persaingan antara Puan Maharani dengan Ganjar Pranowo dalam kontestasi 2024 kian meningkat.

Persaingan keduanya dinilai publik sebagai persaingan diantara kader atau internal PDIP.

Isu tersebut semakin menguat setelah dalam acara PDIP di Jawa Tengah, Ganjar Pranowo tidak hadir lantaran tak mendapatkan undangan.

Baca Juga: Masa Depan Palestina Suram, Komite Pertahanan Tanah Sebut Israel Akan Terus Lakukan Pengusiran

Padalah Ganjar sendiri adalah tuan rumah dari acara yang diselenggarakan tersebut.

Praktis ini memantik banyak spekulasi dikalangan masyrakat.

Sebagaimana diketahui nama keduanya seringkali masuk survey lembaga besar yang berpotensi untuk menjadi Presiden Indonesi usai Jokowi.

Pengamat Politik dan Direktur IndoStrategi Reseach and Consulting, Arif Nurul Imam mengungkapkan bahwa dari banyak hasil survei menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo lebih unggul dari Puan Maharani dengan selisih yang lumayan jauh.

“Dari banyak survei, Ganjar Pranowo unggul ketimbang Puan Maharani dengan selisih yang lumayan jauh,” ungkapnya.

Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin turut menilai bahwa elektabilitas dari Ganjar Pranowo lebih baik dibanding Puan Maharani.

Baca Juga: Bukan PDIP, Golkar Atau Gerindra, Sosok dari Papua Ungkap 3 Partai ini yang Akan Bawa Perubahan Pilpres 2024

Oleh karena itu, Ganjar pun diminta untuk memuluskan jalan Puan Maharani di internal PDIP.

Pakar magician Denny Darko pun turut memberikan respon terkait hal tersebut melalui sinyal kartu tarotnya, sebagaimana ia sampaikan pada unggahan di akun Youtubenya.

Magician Denny Darko mengungkapkan bahwa apa yang ditakutkan oleh PDIP adalah saat dimana pemimpin yang akan terpilih menjadi presiden 2024 tidak berafiliasi dengan PDIP lagi.

“Yang ditakutkan oleh PDIP Perjuangan adalah saat dimana nanti yang akan menjadi pemimpin ini tidak berafiliasi dengan PDIP Perjuangan lagi,” ungkapnya.

Denny menilai bahwa dalam persaingan menjadi presiden di era sosial media seperti sekarang, sistem feodal dari partai cenderung akan sulit untuk dilakukan.

DIkutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya pernah tayang di Lingkar Madiun.com dengan judul "Soal Pilpres 2024, Pakar Magician Terawang Ini yang Ditakutkan PDIP!", Ia pun menyarankan agar belajar dari kasus Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kita harus belajar dari kasus Jokowi karena dalam kancah pertarungan untuk menjadi presiden di era sosial media seperti sekarang feodalisme dari partai-partai lama kayaknya memang agak susah untuk dilakukan,” jelasnya.

Baca Juga: Ahli Tarot Ungkap Kesuksesan Ahok di Komisaris Pertamina, Ramalanya: Aura Kebahagiaan Hadirnya 2 Wanita ini

Elektabilitas sendiri memiliki peran yang lebih ampuh dalam persaingan menjadi presiden di era sosial media seperti sekarang dibandingkan dengan penerapan sistem feodalisme dalam partai jika belajar dari kasus Presiden Jokowi.

Di sisi lain, elektabilitas dari Ganjar Pranowo di sejumah lembaga survei dinilai menjadi hambatan bagi Puan Maharani untuk melenggang mulus pada kursi kepresidenan 2024 yang diusung dari PDIP.

Ketua DPP PDIP Bidang Pemenangan Pemilu Bambang Wuryanto menilai Ganjar Pranowo memiliki ambisi besar untuk dapat maju sebagai Capres 2024.

Ia pun juga mempersilahkan Ganjar jika ada partai lain yang meminangnya.***(Ika Sholekhah Putri/Lingkar Madiun)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Lingkar Madiun

Tags

Terkini

Terpopuler