Pakar Ungkap Usai Vaksin Ternyata Tak Menjamin Kebal dari Covid-19

2 Juli 2021, 20:01 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 /Pixabay/Spencerbdavis1/

 

LINGKAR KEDIRI - Hingga kini pandemi masih melanda dunia.

Sejak munculnya di awal tahun 2020, hingga kini pandemi belum menunjukan penurunan.

Bahkan saat vaksin sudah ditemukan, virus covid-19 masih saja menyerang manusia.

Bahkan beberapa penelitian menyebutkan adanya mutasi virus covid-19 yang dinamai sebagai varian delta.

Baca Juga: Selalu Dijodoh-jodohkan, Inilah Sikap Protektif Arya Saloka ke Amanda Manopo yang Jadi Sorotan

Selain itu, varian ini diekanal tahan terhadap vaksin yang sudah diberikan.

Baru-baru ini, tersiar kabar bahwa beberapa orang yang pernah divaksin tertular covid-19.

Hal tersebut pun akhirnya memunculkan pertanyaan, bagaimana bisa sudah vaksinasi tapi masih kena positif Covid-19?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan bahwa vaksin tidak benar-benar bisa melindungi sepenuhnya sehingga seseorang yang sudah divaksin masih tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Sementara, Spesialis Penyakit Dalam dr. RA Adaninggar SpPD menjelaskan bahwa tujuan dari atau penyuntikkan vaksin adalah untuk membentuk antibodi. Vaksin sendiri juga mengandung virus, namun sudah dimatikan sehingga tidak akan menimbulkan penyakit.

“Mungkin banyak masyarakat awam yang belum paham mengenai konsep vaksin. Jadi, vaksin yang digunakan dalam hal ini adalah Sinovac isinya adalah virus yang mati. Virus yang mati ini lalu disuntikkan ke tubuh manusia dengan tujuan untuk menstimulasi pembentukan antibodi,” terangnya.

Baca Juga: Daftar Kabupaten-Kota yang Wajib TerapkanPPKM Darurat Jawa-Bali Mulai 3 Juli 2021

Antibodi adalah senjata khusus yang bisa dibentuk oleh manusia secara spesifik terhadap kuman atau mikroorganisme yang masuk.

Maka, antibodi tersebut tidak akan muncul dengan sendirinya jika seseorang belum pernah dimasuki oleh mikroorganisme khusus.

“Seseorang tidak mungkin membentuk antibodi terhadap Covid-19 jika belum pernah terpapar secara alami atau belum divaksin. Pasalnya, mikroorganisme dibutuhkan untuk menstimulasi pembentukan antibodi pada tubuh,” ungkap dr. Adaninggar.

Meski tubuh sudah memiliki antibodi dari vaksin, namun hal tersebut tidak menjamin seseorang bebas dari virus Covid-19.

Seseorang yang telah menerima vaksinasi tetap berisiko terinfeksi virus covid-19.

Namun, perlu diketahui bahwa seseorang terinfeksi virus covid-19 bukan karena menerima vaksinasi.

Melainkan karena Paparan virus yang berasal dari lingkungan luar, bukan karena virus mati yang disuntikkan melalui proses vaksinasi.

“Jadi bukan berarti kita disuntik lalu kita jadi sakit Covid-19. Namun, kalau kita sudah divaksinasi, lalu suatu saat terinfeksi, ini bukan dikarenakan vaksinnya. Mungkin karena seseorang itu lengah, pengaruh lingkungan, atau tidak menerapkan protokol kesehatan.” ujar dr. Adaninggar.

Baca Juga: Ramalan Denny Darko Masa Depan Covid-19 Melebihi Umur Manusia, Sebut Pandemi Jangan Diperangi

Sementara itu, vaksin juga menimbulkan efek samping seperti sakit di bekas suntikan atau tidak enak badan.

Hal tersebut adalah gejala yang wajar, karena dengan disuntikkan vaksin, maka terdapat reaksi imunitas dari tubuh. Efek samping tersebut biasanya hanya terjadi sementara dan akan hilang dengan sendirinya.***(Ika Sholekhah Putri/Lingkar Madiun)

 

Discalimer: Artikel ini sebelumnya tayang di Lingkarmadiun.com dengan judul "Habis Vaksin Kok Masih Bisa Kena Covid-19? Spesialis Kesehatan Ini Beri Penjelasannya"

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Lingkar Madiun

Tags

Terkini

Terpopuler