Bantuan pada Masyarakat Dinilai Efektif, Mardani Ali: Indonesia Harus Contoh China

17 Juli 2021, 09:15 WIB
Ilustrasi foto: kondisi saat PPKM Darurat /Pixabay/Queven

LINGKAR KEDIRI – Indonesia saat ini tengah gencar dalam melakukan upaya untuk menanggulangi masalah penyebaran covid-19.

Berbagai cara pun dikakukan, salahsatunya dengan menerapkan PPKM Darurat.

Pemerintah pun berharap agar masyarakat bisa berperilaku disiplin terhadap aturan pemerintah ini.

Baca Juga: PPKM Darurat Diperpanjang hingga Akhir Juli, Muhadjir Effendy: Sudah Sesuai dengan Keputusan Presiden?

Sehingga peyebaran virus ini dapat diminimalisir dengan baik.

Di sisi lain, akibat aturan pemerintah itu, tak sedikit komentar yang dilontarkan beberapa tokoh publik.

Salahsatunya adalah Mardani Ali Sera yang merupakan Ketua DPP PKS.

Menurutnya, sebenarnya China bisa menjadi contoh bagi Indonesia untuk mengatasi rantai penyebaran covid-29.

Baca Juga: PPKM Darurat Jawa-Bali Telah Resmi Diperpanjang Hingga Akhir Juli 2021, Begini Penjelasannya

Seperti diketahui, dari awal pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia pada awal Maret 2020, Indonesia belum melakukan lockdown.

Pemerintah pun lebih memilih karantina wilayah, PPKM Mikro.

Dan kali ini pemerintah menerapkan PPKM Darurat yang rencananya akan berlaku hingga 20 Juli 2021 jika tidak ada perpanjangan.

Lockdown disebut akan mematikan perekonomian masyarakat sehingga pemerintah tidak mengambil kebijakan tersebut.

Namun, pernyataan jika lockdown akan mematikan perekonomian masyarakat dibantah oleh Mardani Ali Sera.

Baca Juga: Wanita Wajib Tahu, Ternyata 3 Weton Pria ini Mata Keranjang Hingga Suka Selingkuh Menurut Primbon Jawa

"Lockdown mematikan perkonomian kalau tidak ada bantuan. Kalau ada bantuan justru akan efektif," kata Mardani Ali Sera melalui Youtube PKSTV DPR RI.

Dalam bantahannya tersebut, Mardani berujar jika seharusnya Indonesia mencontoh China yang menjadi episentrum pertama tetapi saat ini sudah mampu menangani kasus Covid-19.

"Lihat China, China itu episentrum pertama tetapi cuma 86 ribu jiwa yang terinfeksi dari 1,4 miliar jumlah penduduk dan cuma empat bulan terpuruknya. Karena apa? Pemerintah langsung ambil kebijakan yang tegas, pakai teknologi. Semua pergerakan langsung ketahuan, semua handphone wajib dipindai dan masyarakatnya diatur dengan baik," ujar Mardani.

Baca Juga: Najwa Shihab: Pilek Dicovidkan, Darah Tinggi Dicovidkan, Bupati Banjarnegara: Saya Minta Maaf Gak akan Ulangi

Menurut Mardani, jika pemerintah saat itu langsung mengambil kebijakan tegas dan memberikan bantuan ketika kasus masih sedikit, saat ini, Indonesia tidak perlu mengalami pelonjakan kasus yang begitu tinggi.

"Kalau lockdwon 14 hari dulu, apalagi kalau ikat dulu, jangan terima dulu dari luar dan kebijakan pemerintah tegas, mungkin enggak sampai seperti ini," tuturnya.

Baca Juga: Podcast Deddy Corbuzier Sebut tentang 'Wanita Murahan', Denise Chariesta: Gw Sangat Disudutkan

Ia juga menyayangkan beberapa menteri yang terlalu percaya diri Covid-19 tidak masuk ke Indonesia dengan sejumlah pernyataan yang terkesan meremehkan.

"Kita ingat, beberapa perwakilan dari menteri dan pejabat mengatakan Covid-19 tidak akan masuk karena takut dengan Indonesia, takut sama jamu, sego liwet, atau apa, saya sedih sekali ada pendapat seperti itu. Beda sekali dengan Selandia Baru yang saat ini sudah hidup nyaman," tuturnya.

Discalimer:  Artikel ini sebelumnya telah tayang pada Pikiran-rakyat.com dengan judul "Lockdown Dianggap Matikan Ekonomi, Mardani Ali Sera Sebut Indonesia Harus Contoh China".***

 

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler